Jika sebagian besar umat islam masih memandang bahwa para ksatria dan tokoh mujahidin itu manusia istimewa setelah 3 generasi salafis sholeh. Dan itu tidak kita ingkari karena mereka juga berjuang untuk menumpas kedzaliman dimuka bumi dan meninggikan kalimat tauhid. Namun masih banyak dari kita lebih suka menonton karakter fiksi yg dibuat oleh orang2 kafir. Apa penyebabnya? Ada alasan kuat mengapa kita lebih suka tokoh2 (film action) tersebut itu karena mereka mencerminkan sifat manusia pada umumnya. Tokoh2 film tersebut walau mereka suka menolong orang lemah,membantu pemerintah menumpas kejahatan,dan amal baik lainnya namun disisi lain mereka jika punya karakter buruk juga seperti minum khamer,main musik,mesum,berkhianat,saling berselisih dengan temannya atau mungkin bisa saja berubah jadi tokoh yg lebih kejam dari musuhnya. Beberapa dari kita tidak membaca bahwa 2 tokoh sultan mamluki Saifuddin Qutuz dan Ruknuddin baibars sempat cekcok karena siapa yg mewarisi kesultanan setelah kekalahan bangsa mongol di ain jalut dan akhirnya Sultan Qutthuz dibunuh oleh anak buahnya Baibars. Begitu juga dengan Salahuddin Alayyubi yang awalnya suka hiburan dan bermain bola bersama kawan2nya namun setelah itu beliau taubat.
Dan Fakta lain yang sering saya temui dalam bentuk budaya adalah kitab2 siroh kesatria yang kebanyakan saya temui di toko2 buku dan perpustakaan yang hanya menceritakan bahwa Khulafa Rosyidun hanya 4, Muhammad AlFatih penakluk konstantinopel, Sholahudin Alayyubi pembebas alaqsho, Umar bin Abdul Aziz dan sebagian kecil ksatria dari kalangan salaf. Mana siroh Khalifah Abdul Malik bin Marwan? mana siroh Al-Hajjaj? mana Siroh Muhammad bin Qashim Attsaqafy? Mana Siroh Maslamah bin Abdul Malik? Mana siroh Yazid dan Abu Ayyub Alanshory radhallahu anhu yang pertama kali menyerang konstantinopel? kenapa gak diceritakan? inilah bentuk pengebirian terhadap tokoh2 islam karena alasan2 yang gak jelas seperti dzalim terhadap ahlul bait, fasiq, tidak zuhud dan lain2. Dan semua itu hanyalah perkataan dari riwayat2 dusta.
Dan Fakta lain yang sering saya temui dalam bentuk budaya adalah kitab2 siroh kesatria yang kebanyakan saya temui di toko2 buku dan perpustakaan yang hanya menceritakan bahwa Khulafa Rosyidun hanya 4, Muhammad AlFatih penakluk konstantinopel, Sholahudin Alayyubi pembebas alaqsho, Umar bin Abdul Aziz dan sebagian kecil ksatria dari kalangan salaf. Mana siroh Khalifah Abdul Malik bin Marwan? mana siroh Al-Hajjaj? mana Siroh Muhammad bin Qashim Attsaqafy? Mana Siroh Maslamah bin Abdul Malik? Mana siroh Yazid dan Abu Ayyub Alanshory radhallahu anhu yang pertama kali menyerang konstantinopel? kenapa gak diceritakan? inilah bentuk pengebirian terhadap tokoh2 islam karena alasan2 yang gak jelas seperti dzalim terhadap ahlul bait, fasiq, tidak zuhud dan lain2. Dan semua itu hanyalah perkataan dari riwayat2 dusta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar