Beberapa waktu yang lalu saya tulis artikel tentang definisi syu'ubiyah dan proyek mereka yang masuk dalam program proyek Syiah persia. Syu'ubiyah sendiri sudah merasuki pemikiran intelektual,ulama,guru,dosen,budayawan dan masyarakat awam. Saya sudah melihat banyak kasus namun salah satu yang paling menonjol adalah salah satu ulama dari sebuah ormas islam sunni. Dia berkata bahwa orang2 yaman jauh2 datang dakwah ke indonesia pakai gamis,sorban,kemudian ngajak berpolitik diwaktu jumat. Dia yang berkata perkataan ini jelas sekali ada bau syu'ubiyahnya karena bangsa persia tidak suka gamis dan sorban karena simbol bangsa arab. Begitu juga dia berkata semakin panjang jenggot semakin goblok. Namun statment yang paling bahaya adalah dia khutbah di husainiyah dalam rangka perayaan arbain syiah dan berkata bahwa yang gak ikut arbain berarti dia goblok.
Dari sini kita sudah jelas mengetahui bagaimana pemikiran syu'ubiyah meracuni pemikiran sunni. ulama dan umaro' dirusak ideologinya dengan pemikiran syu'ubiyah sedangkan reaksi umat islam sebagian besar cuma bisa marah dan meminta sistem khilafah. Namun masalah syu'ubiyah bukanlah politik namun masalah pemikiran. Pemikiran dilawan dengan pemikiran juga. Karena yang berpikir itu sedikit dan yang taklid banyak maka yang taklid hanya ikut (manut) apa kata ustadz,kyai atau habib. Karena sistem taklid maka rusaklah sebuah pemikiran. Taklid hanya bermanfaat dalam rangka awal2 belajar sampai bisa memahami jalur ilmu kemudian mulai bisa mencari sisi kebenaran itu sendiri. Kaum Syu'ubiyah memanfaatkan kesempatan tersebut sehingga pemikiran mereka mempengaruhi bangsa2 lain yang belum faham ajaran islam dan bangsa arab.
Kesimpulan dari penjelasan saya adalah tugas bagi kita semua untuk memfilter pemikiran kotor ini. Wajib kita belajar sejarah bahwa islam masuk ke indonesia lewat bangsa arab dan bukan bangsa persia. Islam yang masuk ke indonesia adalah islam sunni. Islam masuk ke indonesia lewat muamalah dan akhlaqul karimah yang dicontohkan para salafusholeh dan bukan lewat jalur pembenci bangsa arab. Kita harus tahu bahwa islam dan proyek sunni bisa bangkit melawan kerusakan yang dilakukan oleh syiah dan kufar lainnya yang memusuhi islam.
Dari sini kita sudah jelas mengetahui bagaimana pemikiran syu'ubiyah meracuni pemikiran sunni. ulama dan umaro' dirusak ideologinya dengan pemikiran syu'ubiyah sedangkan reaksi umat islam sebagian besar cuma bisa marah dan meminta sistem khilafah. Namun masalah syu'ubiyah bukanlah politik namun masalah pemikiran. Pemikiran dilawan dengan pemikiran juga. Karena yang berpikir itu sedikit dan yang taklid banyak maka yang taklid hanya ikut (manut) apa kata ustadz,kyai atau habib. Karena sistem taklid maka rusaklah sebuah pemikiran. Taklid hanya bermanfaat dalam rangka awal2 belajar sampai bisa memahami jalur ilmu kemudian mulai bisa mencari sisi kebenaran itu sendiri. Kaum Syu'ubiyah memanfaatkan kesempatan tersebut sehingga pemikiran mereka mempengaruhi bangsa2 lain yang belum faham ajaran islam dan bangsa arab.
Kesimpulan dari penjelasan saya adalah tugas bagi kita semua untuk memfilter pemikiran kotor ini. Wajib kita belajar sejarah bahwa islam masuk ke indonesia lewat bangsa arab dan bukan bangsa persia. Islam yang masuk ke indonesia adalah islam sunni. Islam masuk ke indonesia lewat muamalah dan akhlaqul karimah yang dicontohkan para salafusholeh dan bukan lewat jalur pembenci bangsa arab. Kita harus tahu bahwa islam dan proyek sunni bisa bangkit melawan kerusakan yang dilakukan oleh syiah dan kufar lainnya yang memusuhi islam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar