Pada artikel lalu saya sudah menyebutkan salah seorang imam dibidang ilmu bahasa arab dan juga guru dari sibawaih yaitu AlKhalil Alfarahidi. Sekarang saya akan jelaskan bagaimana kaum syu'ubiyah baik itu dari persia atau bukan persia mereka sudah menyelewengkan fakta sejarah yang ada bahwa peletak dasar ilmu bahasa arab adalah bangsa arab sendiri. Dan diantara ulama bahasa arab yang sering dikultuskan bangsa persia adalah Sibawaih. Sibawaih memang alim ahli bahasa arab dan kami tidak memiliki masalah dengan alim ini namun yang masalah adalah kaum syu'ubiyah.
Riwayat Hidup Sibawaih
Abu Bisyr Amr bin Utsman bin Qanbar Al-Bishri (c. 760-796) (bahasa Arab:أبو بشر عمرو بن عثمان بن قنبر البصري), lebih dikenal dengan nama Sibawaih (سيبويه), merupakan seorang pakar tata bahasa bahasa Arab yang sangat berpengaruh. Karyanya yang berjudul Al-Kitab merupakan kitab tata bahasa bahasa Arab yang pertama kali dibukukan.[1] Meskipun besar pengaruhnya di dalam perkembangan ilmu bahasa Arab, Sibawaih sendiri merupakan orang Persia dan tidak menggunakan bahasa Arab sebagai bahasa ibu. Dia lahir pada tahun 760 M di Hamdan (sekarang Iran) dan meninggal di Shiraz, sekitar tahun 796 M (180 H).[3] Sibawaih merupakan murid dari Al-Khalil bin Ahmad al-Farahidi dan Yunus bin Habib, dua orang ahli bahasa. Namun Sibawaih gagal dalam tes ujian di majlis wazir albarmaky dan Al-Kisaa'i zaman khilafah abbasiyah di Baghdad. Karena gagal dalam tes masalah azanburiyah akhirnya dia kembali kembali ke negeri persia dan menghabiskan umurnya disana sampai meninggal di Desa Al-Baydho , kota Syiraz.
Adapun Sibawaih tidak memiliki buku hasil karya kecuali Al-Kitab. Kitab ini ditulis bukan hanya oleh sibawaih saja namun 41 temannya yang menjadi murid2 Al-Khalil Alfarahidi ikut menyusun buku ini. Namun saya ada pertanyaan bagi pembaca artikel blog ini! Mengapa kitab karya Sibawaih dinamai Al-Kitab? Bukankah Al-Kitab adalah nama dari kitab suci? ذالك الكتاب !
Dari sini kita bisa tahu bagaimana kaum syu'ubiyah persia mengkultuskan sibawaih dan menganggapnya paling senior diantara ulama2 bahasa arab lainnya. Lihat ! bagaimana yayasan2 sosial mereka (syiah) menyusup dikampus2 dan diskusi budaya seakan-akan mereka ahli tajdid dan islah namun mereka merusak budaya sunni.
Karena itu saya peringatkan ahli sejarah,ahli budaya, ahli ilmu syari'at islam yang sunni bangunlah! bangkitlah! sekarang kesempatan bagi kita untuk bangkit melawan proyek ini (syiah persia majusi) !
Riwayat Hidup Sibawaih
Abu Bisyr Amr bin Utsman bin Qanbar Al-Bishri (c. 760-796) (bahasa Arab:أبو بشر عمرو بن عثمان بن قنبر البصري), lebih dikenal dengan nama Sibawaih (سيبويه), merupakan seorang pakar tata bahasa bahasa Arab yang sangat berpengaruh. Karyanya yang berjudul Al-Kitab merupakan kitab tata bahasa bahasa Arab yang pertama kali dibukukan.[1] Meskipun besar pengaruhnya di dalam perkembangan ilmu bahasa Arab, Sibawaih sendiri merupakan orang Persia dan tidak menggunakan bahasa Arab sebagai bahasa ibu. Dia lahir pada tahun 760 M di Hamdan (sekarang Iran) dan meninggal di Shiraz, sekitar tahun 796 M (180 H).[3] Sibawaih merupakan murid dari Al-Khalil bin Ahmad al-Farahidi dan Yunus bin Habib, dua orang ahli bahasa. Namun Sibawaih gagal dalam tes ujian di majlis wazir albarmaky dan Al-Kisaa'i zaman khilafah abbasiyah di Baghdad. Karena gagal dalam tes masalah azanburiyah akhirnya dia kembali kembali ke negeri persia dan menghabiskan umurnya disana sampai meninggal di Desa Al-Baydho , kota Syiraz.
Kitab Sibawaih yang diselewengkan judulnya menjadi Al-Kitab |
Adapun Sibawaih tidak memiliki buku hasil karya kecuali Al-Kitab. Kitab ini ditulis bukan hanya oleh sibawaih saja namun 41 temannya yang menjadi murid2 Al-Khalil Alfarahidi ikut menyusun buku ini. Namun saya ada pertanyaan bagi pembaca artikel blog ini! Mengapa kitab karya Sibawaih dinamai Al-Kitab? Bukankah Al-Kitab adalah nama dari kitab suci? ذالك الكتاب !
Dari sini kita bisa tahu bagaimana kaum syu'ubiyah persia mengkultuskan sibawaih dan menganggapnya paling senior diantara ulama2 bahasa arab lainnya. Lihat ! bagaimana yayasan2 sosial mereka (syiah) menyusup dikampus2 dan diskusi budaya seakan-akan mereka ahli tajdid dan islah namun mereka merusak budaya sunni.
Karena itu saya peringatkan ahli sejarah,ahli budaya, ahli ilmu syari'at islam yang sunni bangunlah! bangkitlah! sekarang kesempatan bagi kita untuk bangkit melawan proyek ini (syiah persia majusi) !
Tidak ada komentar:
Posting Komentar