Minggu, 22 April 2018

Mitos Kebanyakan Imam Ahli Nahwu dan Shorof (bahasa arab) dari Persia

Penambahan harakat dalam hufur bahasa arab yang dibuat oleh Ad-Du'aly dan disempurnakan oleh Al-Farahidi

Beberapa Minggu yang lalu saya sempat menulis tentang ulama2 Islam kebanyakan dari bangsa arab. Mungkin akan ada yang nuduh saya rasis atau benci umat islam yang ajam (bukan arab). Ini adalah fakta sejarah dan gak mungkin diingkari. Bukan masalah rasis tapi memang syiah persia itu masuk dalam bab ini untuk menjatuhkan bangsa arab dan ahlussunnah. Aku sengaja tulis ini untuk meluruskan pemahaman kita dalam cara memahami sejarah yang selama ini banyak salahnya. Dan juga ada faktor lain dari mahasiswa dan budayawan yang sering chating dengan mereka mengatakan bahwa bangsa arab itu jahil (jahiliyah) atau ummi(ummiyah) dan penafsiran lain yang ngawur.

Seperti yang saya jelaskan bahwa sifat jahiliyah itu adalah pola hidup manusianya. Tidak ada hubungannya dengan peradaban. Adapun ummiyah itu adalah tidak memahami membaca dan menulis. Alumiyyah bukan berarti bodoh namun berarti tidak bisa membaca dan menulis. Namun tidak semua bangsa arab itu umiyyah karena dahulu orang menulis surat menyurat, membuat syair, membaca pengumuman, dan pidato. Namun sebagian bangsa arab memang tidak memahami membaca dan menulis karena dizaman jahiliyah pendidikan bukanlah sesuatu yang penting waktu itu. Sehingga bangsa quraisy dan arab sekitar banyak yang lebih fokus berdagang, beternak dan berkebun. Ketika Islam muncul disitu dimulai kewajiban menuntut ilmu dimulai dengan membaca,menulis dan berbicara.

Imam peletak dasar ilmu bahasa arab (nahwu dan sorof) adalah bangsa arab sendiri
Ulama ahli nahwu dan sorof itu banyak baik dari bangsa arab maupun bangsa ajam (bukan arab). Sebagian memang asli arab, sebagian dari persia dan sebagian lain dari bangsa bukan persia dan arab. Saya hanya akan menyebutkan satu saja yang termasuk Imam dari bangsa arab dalam bidang bahasa arab atau biasa disebut era sekarang Profesor atau insinyur dalam Ilmu bahasa arab.

 AlKhalil bin Ahmad AlFarahidi 

Abu Abdirrahman Al-Khalil bin Ahmad bin 'Amru bin Tamim al-Farahidi al-Azadi al-Yahmadi (Arabأبو عبد الرحمن الخليل بن أحمد بن عمرو بن تميم الفراهيدي الأزدي اليحمدي‎) atau lebih dikenal dengan Al-Khalil bin Ahmad al-Farahidi (lahir di Basra, 100 H/718 wafat di Basra, Jumadal akhir 173 H/789) adalah seorang ulama dibidang bahasa Arab, sastra Arab, dan juga penemu ilmu persajakan Arab, yang ia ambil dari musik karena ia ahli dalam bidang tersebut. Ia mempelajari berbagai ilmu dari Ibnu Abi Ishaq yang merupakan guru dari Sibawaih
Guru-gurunya:
Murid-muridnya:
  • Mu'jam al-'Ain merupakan kamus pertama dalam bahasa Arab
  • Kitab an-Nagham
  • Kitab al-'Arudh
  • Kitab asy-Syawahid
  • Kitab an-Nuqath wa asy-Syakl
  • Kitab al-Iqa
  • Kitab Ma'ani al-Huruf


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Bantahan untuk syiah yang mendewakan imam 12

Syiah adalah kompleks psikologis berkat iklan yang mereka lancarkan dapat menipu orang2 awam bahkan dari ahlussunnah sendiri. Di Sala...