Sabtu, 21 April 2018

Penyebab Runtuhnya Kesultanan Ustmani (osmanli empire)


Sering saya melihat dan membaca buku2 karya HTI berbicara banyak tentang daulah ustmaniyah. Sebagian besar mereka menganggap bahwa imperium ustmani adalah paling luas dan kuat didunia. Kalau hebat dan kuat tentu itu informasi yang benar adapun mengatakan imperium paling besar adalah ostmani maka itu salah. Semua Ahli sejarah islam sepakat bahwa negara muslim paling luas kekuasaanya itu adalah Daulah Umawiyah (bani umayyah) bahkan termasuk daulah paling lama didunia setelah direbut oleh abbasiyah mereka hijrah ke Eropa (andalus) dan membangun peradaban disana.

Setiap daulah berdiri dan runtuh itulah sunnah Allah Subhanahu wa Ta'ala di alam semesta. Tiap kejatuhan pasti ada sebab. Kesultanan utsmani menggunakan sistem kesultanan (kekuatan) dalam pemerintahan. Artinya sang pemimpin punya kekuasaan penuh dan tidak boleh ada yang berniat mengambil kekuasaannya setelah adanya keputusan dari sultan itu sendiri. Daulah utsmani juga mengandalkan pasukan janiisari untuk peperangan perluasan daulahnya. Namun dibalik itu juga turki utsmani punya kelemahan. Kelemahan turki utsmani tidak membangun ideologi dalam membangun daulahnya. Daulahnya hanya dibangun dengan sistem kekuatan. Kelemahan lain juga ialah turki utsmani tidak mau merebut kekuasan wilayah bangsa arab lewat jalur perang namun lewat sistem iklim2 (federal) memberikan hak bagi imam,syaikh atau amir untuk memerintah wilayah mereka dibawah naungan daulah utsmaniyah. Seperti sistem syarif di makkah dan madinah. Dan penyebab lain turki melakukan hal demikian agar bisa fokus melawan eropa yang terus menyerang daulah utsmaniyah dari laut mediteran.

Namun sistem iklim2 atau federal tersebut justru membuat permusuhan dan peperangan di jazirah arab. Ketika daulah bani Su'ud (saudi) muncul di Dar'iyah Imam Muhammad ingin mengakhiri sistem ini dengan menyatukan kabilah2 bangsa arab dibawah bendera Tauhid (sesungguhnya kita umat yang satu dan Allah Subhanahu wa Ta'ala saja yang berhak disembah). Atas asa ideologi atau pemikiran ini banyak bangsa arab hadhori dan badui bersatu dengan bani Su;ud dan menjatuhkan sistem keemiran di jazirah arab sampai alharamain. Turki Ustmani waktu itu tahu bangsa arab mulai bangkit dan mengetahui identitas keutamaan mereka. Daulah Utsmani tidak mau memerangi mereka secara langsung namun memerintahkan perwakilan dari gubernurnya di Mesir waktu itu Muhammad Ali Basya. Muhammad ali basya sendiri bukan orang arab dan bukan juga orang turki namun dia orang albania.

Muhammad Ali mengumpulkan pasukan dari turki,afrika,dan mesir untuk menyerang daulah saudi I. Permasalahan utama Muhammad Ali adalah dengan pasukan bekas kerajaan mamluky. Bangsa mamluky (budak) sempat kuat memerintah daulah islam terutama dimesir sampai jatuh diserang Prancis. Muhammad Ali menghabisi bangsa mamluk lewat pembantaian besar. Begitu juga dia memerangi daulah saudi lewat serangan berkali2 dinejd namun gagal. Putranya Ibrahim pasya hampir putus asa. Namun mereka punya cara yaitu mengajak imam Su'ud untuk genjatan senjata yang berakhir dengan pengkhianatan dan kehancuran Dar'iyah. Peperangan berikutnya berlanjut sampai di Syam yang waktu itu ingin lepas dari sistem Ustmani.

Cara daulah Utsmani tidak mau berperang secara langsung dengan bangsa arab justru dimanfaatkan oleh Muhammad Ali basya untuk menancapkan kekuasaan penuhnya di mesir dan sebagian wilayah jazirah arab hingga ke Syam. Akhirnya Daulah Alawiyah (bani muhammad ali basya) berdiri berpisah dari imperium utsmani sampai sekarang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Bantahan untuk syiah yang mendewakan imam 12

Syiah adalah kompleks psikologis berkat iklan yang mereka lancarkan dapat menipu orang2 awam bahkan dari ahlussunnah sendiri. Di Sala...