Syahnameh adalah kitab karangan Abu Mansur Addaqiqi Atthusi atas perintah Sultan Mahmud Alghaznawi dan kemudian disempurnakan atau diselesaikan karangannya oleh Abul Qosim Al-Ferdusi. Tujuan dari mengarang kitab ini tidak lain adalah menciptakan sejarah peradaban bagi kaum persia yang memang mereka pada asalnya tidak membuat peradaban sendiri. Karena bangsa arab muslimin dari daulah umawiyah sampai akhir daulah abbasiyah mereka yang memasukkan peradaban islam ke Persia. Dan juga karena kedengkian terhadap bangsa arab dan umat islam sunni maka dibuatlah kitab berbau syu'ubi ini.
Dalam kitab Syahnameh berisi syair2,kisah2 dan sejarah kerajaan persia yang dicampur dengan mitos dan khurofat. Banyak sekali isi dalam bait puisinya yang mengandung syu'ubi saya sebutkan isi sebagai berikut:
1. Dari meminum susu onta, memakan dhob (sejenis biawak yang hidup dipadang pasir) mereka orang2 arab berhasil merebut mahkota kerajaan, maka celakalah wahai zaman dengan kehinaan.
2. Anjing meminum air dingin di asfahan sedangkan bangsa arab memakan aljarad (sejenis belalang) di sahara (padang pasir)
Dan banyak lagi bait2 syair yang tidak bisa saya sebutkan karena kedengkian mereka terhadap peradaban bangsa lain. Anehnya kitab syahnameh sendiri dianggap sebagai literatur sejarah penting atau buku yang bernilai sastra tinggi padahal isinya semuanya cuma khurofat dan mitos yang dibuat-buat akibat kompleks ideologi yaitu syu'ubiyah. Dan dari dulu sampai sekarang syiah persia memanfaatkan buku ini untuk membangkitkan ruh nasionalisme kebangsaan mereka dari dulu sampai sekarang.
Dalam kitab Syahnameh berisi syair2,kisah2 dan sejarah kerajaan persia yang dicampur dengan mitos dan khurofat. Banyak sekali isi dalam bait puisinya yang mengandung syu'ubi saya sebutkan isi sebagai berikut:
1. Dari meminum susu onta, memakan dhob (sejenis biawak yang hidup dipadang pasir) mereka orang2 arab berhasil merebut mahkota kerajaan, maka celakalah wahai zaman dengan kehinaan.
2. Anjing meminum air dingin di asfahan sedangkan bangsa arab memakan aljarad (sejenis belalang) di sahara (padang pasir)
Dan banyak lagi bait2 syair yang tidak bisa saya sebutkan karena kedengkian mereka terhadap peradaban bangsa lain. Anehnya kitab syahnameh sendiri dianggap sebagai literatur sejarah penting atau buku yang bernilai sastra tinggi padahal isinya semuanya cuma khurofat dan mitos yang dibuat-buat akibat kompleks ideologi yaitu syu'ubiyah. Dan dari dulu sampai sekarang syiah persia memanfaatkan buku ini untuk membangkitkan ruh nasionalisme kebangsaan mereka dari dulu sampai sekarang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar