Wahhabi adalah istilah yg dipakai oleh orang2 dalam menyebut orang2 yg mengikuti kitabullah dan sunnah rasulullah Salallahu alaihi wasalam dan tidak mau mengikuti bid'ah2,khurafat dan tahayul yg dilakukan oleh sebagian umum orang2 awam. Mitos ini sempat menyebar sampai era Raja Abdul Aziz bin Saud. Maka Raja Abdul Aziz menjelaskan bahwa ini adalah Islam yang murni dari Rasulullah Salallahu alaihi wasalam dan bukan ajaran baru. Namun mengapa mitos ini masih dipakai sampai sekarang? Jawabannya karena secara umum kaum muslimin belum bisa menerima tajdid.
Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab Rahimahullah berdakwah menghadapi tantangan dizamannya yg dipenuhi dengan amaliyah2 yg menyimpang. Dakwahnya akhirnya sampai ke telinga amir Dar'iyah Muhammad bin Saud. Maka mereka bekerja sama melakukan tajdid di penduduk Dar'iyah. Mulai dari Tauhid,Aqidah,fiqh,muamalat,dll. Tajdid yg mereka lakukan akhirnya mulai diterima masyarakat najed dan hijaz disekitarnya.
Namun melakukan tajdid dizaman tersebut tidak mudah. Mengapa? Karena dizaman tersebut banyak sekali kubah2 diatas kuburan berdiri. Banyak bidah dan khurofat bahkan menaruh sesajen didaerah-daerah angker (banyak jin). Banyak orang2 yang mencuri,membunuh,jahil tentang agamanya,sebagian orang2 malah menjadikannya sebagai pekerjaan. Artinya takut dengan maslahat duniawinya masing2 atau sudah menjadi kebiasaan mereka sehari-hari dari dulu.
Setelah berdirinya negara Saudi versi ketiga Raja Adul Aziz bin Saud melarang praktek2 bid'ah2 ditempat umum seperti haul dikuburan,merayakan maulid di masjid,menaruh sesajen dll. Larangan itu berlaku sampai sekarang. Adapun dalam masalah ikhtilaf mazhab fiqh dalam masalah ibadah yg disitu tidak sampai menyesatkan maka itu tidak dilarang. Sebagian negara2 yang lain tidak terima keputusan tersebut termasuk juga sebagian warga muslim indonesia.(Kelompok islam nusantara)
Bisa dikatakan bahwa Islam,arab dan nusantara adalah sesuatu yg saling berhubungan erat. Tidak bisa kita memperkenalkan Islam Nusantara itu sendiri di negara2 arab atau negara lain karena islam dalam budaya keindonesiaan tidak bisa bersatu jika saling bertolak belakang. Begitu juga dengan Ahlussunnah wal jamaah dengan Asya'ariyah maturidiyah saling kontra disebabkan 2 ideologi dari sumber yg berbeda.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar