Didalam budaya syiah yang menyusup ke dalam budaya sunni ialah sifat tardhiyah (merelakan) terhadap kelompok syiah. Baik itu secara langsung ataupun tidak langsung. Banyak sekali kita dengan istilah karamallahu wajhahu, Ahlu bait tohirin, Al-Imam almurtadho, alaihisalam dll terhadap para ahlul bait alawiy. Menyibukkan ahlussunnah dengan karomah-karomah para habaib atau sayyid alawiyyin. Atau Istilah Saudara kita dari Syiah, tidak ada bedanya dalam ushul, kiblat kita satu, kitab suci kita satu. dan omong kosong lainnya yang tujuannya meninggikan posisi syiah agar sama dengan posisi derajat sunni. Tidak! sama sekali Tidak!
Sifat-sifat yang berlebihan ini justru menghancurkan ahlussunnah di dunia arab dan internasional. Mengapa justru jama'ah islamiyah lembek menghadapi syiah itu disebabakan karena sifat tardhawi tadi. Mengkultuskan Ahlul Bait Alawiy dan menghina atau merendahkan Bani Umayyah dan Bani Abbasiyah. Ini benar-benar terjadi dikalangan sunni dan banyak sekali kasusnya dari dahulu sampai sekarang.
Disebabkan karena kompleks pemikiran yang dialami ahlussunnah dan menghasilkan komplek ideologi. Contoh banyak kasus dalam meriwayatkan hadist mengandalkan sanad tanpa memeriksa matan dan syarat pengamalan hadits shohih. Begitu juga terlalu muyu' (serba boleh) dalam mengamalkan hadits dhaif walau bertentangan dengan nash yang shohih. Sifat jauhnya kita dari metode ilmiyah membuat penafsiran pemahaman yang serba kacau dan dimanfaatkan oleh syiah dan kufar.
Sifat-sifat yang berlebihan ini justru menghancurkan ahlussunnah di dunia arab dan internasional. Mengapa justru jama'ah islamiyah lembek menghadapi syiah itu disebabakan karena sifat tardhawi tadi. Mengkultuskan Ahlul Bait Alawiy dan menghina atau merendahkan Bani Umayyah dan Bani Abbasiyah. Ini benar-benar terjadi dikalangan sunni dan banyak sekali kasusnya dari dahulu sampai sekarang.
Disebabkan karena kompleks pemikiran yang dialami ahlussunnah dan menghasilkan komplek ideologi. Contoh banyak kasus dalam meriwayatkan hadist mengandalkan sanad tanpa memeriksa matan dan syarat pengamalan hadits shohih. Begitu juga terlalu muyu' (serba boleh) dalam mengamalkan hadits dhaif walau bertentangan dengan nash yang shohih. Sifat jauhnya kita dari metode ilmiyah membuat penafsiran pemahaman yang serba kacau dan dimanfaatkan oleh syiah dan kufar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar