Rabu, 30 Mei 2018

Ahmad Syafii Maarif “Menjual” Ayat di Acara Katolik dan Menjelekkan Arab Lagi

Suasana dialog para uskup se Asia dengan tokoh lintas iman di rangkaian Asian Youth Day (AYD) di Yogyakarta, Kamis (3/8/2017) (Foto: Harminanto)/ krjogja. Ahmad Syafii Maarif (berkacamata), Bekas Ketua umum PP Muhammadiyah/foto lptnislm
Berikut ini beritanya.
***

Di Depan Para Uskup, Syafii Maarif Jelek-Jelekin Arab Lagi

Bekas Ketum PP Muhammadiyah, Ahmad Syafii Maarif menjadi pembicara dalam dialog lintas iman yang dihadiri uskup-uskup di kawasan Asia.
Acara Asian Youth Day ke-7 itu berlangsung di Hotel Jayakarta, Yogyakarta, Kamis 3 Agustus 2017. Asian Youth Day merupakan sebuah ajang pertemuan pemuda Katolik se-Asia mulai 2-6 Agustus 2017 diikuti oleh 22 perwakilan negara Asia seperti India, Bangladesh, Malaysia dan lainnya.
Di depan para uskup itu, Syafii mengungkapkan pandangannya tentang penyebab Indonesia menjadi salah satu negara tempat tumbuh suburnya intoleransi, terorisme dan juga radikalisme. Pendiri Ma’arif Institute itu menuturkan, ada beberapa faktor yang melatarbelakangi tumbuhnya radikalisme itu. Salah satunya ketidakadilan sosial ekonomi yang terjadi di Indonesia juga korupsi yang masih marak. “Hal itu ditambah parah akibat masuknya ideologi impor yang saya sebut misguided Arabism (Arabisme sesat),” ujar Buya.
Contoh Arabisme sesat itu, ujar Syafii, berwujud seperti gerakan Negara Islam di Irak Suriah (ISIS) dan juga Boko Haram di Afrika. Namun, ujar Syafii, mengapa sebagian muslim Indonesia terpengaruh oleh gerakan ideologi impor sesat itu? Syafii menuturkan, mereka yang terpengaruh ideologi itu karena meyakini bahwa arabisme adalah bagian dari Islam.
“Dan orang orang Arab dianggap lebih mengerti Islam dibandingkan bangsa kami, padahal itu tidak benar, ” ujar Syafii. Syafii menegaskan bahwa tak semua umat Islam menyetujui gerakan-gerakan radikal itu.
“Tentu orang Arab fasih berbahasa Arab dan mereka bisa menghafal Al Quran dengan mudah. Tapi apakah mereka betul-betul memahami makna sebenarnya dari isi Al Quran?” ujar Syafii yang juga seseorang yang dekat dengan Ahoker.
Syafii menambahkan, jika orang-orang Arab penganut ideologi sesat itu benar-benar memahami Al Quran, tentu tidak akan membunuh sesamanya. “Faktanya, ISIS membunuh jauh lebih banyak umat Islam, itu apa? Bagi saya, arabisme sesat itulah musuh terbesar Islam,” ujar Syafii.
Kepada para uskup itu, Syafii menegaskan, bahwa Al Quran sebenarnya adalah kitab suci paling toleran di dunia. Asal dipahami dan ditafsirkan dengan benar. Pernyataan Syafii itu mengacu pada Surat Yunus ayat 99 yang tak dimiliki oleh kitab suci apa pun.
Syafii menuturkan, inti ayat itu berbunyi “‘Sekiranya Tuhanmu menghendaki, maka akan berimanlah seluruh penduduk bumi, apakah engkau Muhammad, ingin memaksa manusia agar beriman? Itu bukan tugasmu!’ ujar Syafii. “Tapi kelakuan sebagian kecil umat memilih mengkhianati ajaran Al Quran itu demi syahwat kekuasaannya, Tuhan telah dibajak mereka.”(kl/tc)/ https://www.eramuslim.com Redaksi – Jumat, 4 Agustus 2017 06:30 WIB
***

Cara memlintir ayat demi menjelekkan Arab

Ayat yang dikemukakan Ahmad Syafii Maarif di depan orang-orang Katolik se-Asia dalam pertemuan di Yogyakarta itu sebagai berikut.

وَلَوۡ شَآءَ رَبُّكَ لَأٓمَنَ مَن فِي ٱلۡأَرۡضِ كُلُّهُمۡ جَمِيعًاۚ أَفَأَنتَ تُكۡرِهُ ٱلنَّاسَ حَتَّىٰ يَكُونُواْ مُؤۡمِنِينَ ٩٩ [سورة يونس,٩٩]

  1. Dan jikalau Tuhanmu menghendaki, tentulah beriman semua orang yang di muka bumi seluruhnya. Maka apakah kamu (hendak) memaksa manusia supaya mereka menjadi orang-orang yang beriman semuanya [Yunus99]
Itu bukan tugasmu!’ ujar Syafii. “Tapi kelakuan sebagian kecil umat memilih mengkhianati ajaran Al Quran itu demi syahwat kekuasaannya, Tuhan telah dibajak mereka.”
Demikian ungkapan Syafii Maarif yang pernah menyebutkan kota Yogyakarta dan Denpasar sebagai kota Islami hingga mengherankan banyak orang. (lihat ini: https://www.nahimunkar.org/otak-syafii-maarif-umumkan-denpasar-bali-kota-paling-islami-dan-ahok-tidak-menista-islam/ ).
Coba kita bandingkan ungkapan Syafii Maarif itu dengan keterangan kitab Aisarut Tafasir berikut ini:

أيسر التفاسير للجزائري (2/ 511)

والثانية تسلية الرسول والتخفيف عنه من ألم وحزن عدم إيمان قومه وهو يدعوهم بجد وحرص ليل نهار فأعلمه ربه أنه لو شاء إيمان كل من في الأرض لآمنوا،

لا إيمان إلا بإذن الله وقضائه فلذا لا ينبغي للداعي أن يحزن على عدم إيمان الناس إذا دعاهم ولم يؤمنوا لأن الله تعالى كتب عذابهم أزلاً وقضى به.

(Kandungan ayat itu) yang kedua adalah menghibur Rasul dan meringankan (perasaannya) dari rasa sakit dan sedih karena tidak berimannya kaumnya sedang dia telah mengajaknya/ mendakwahinya dengan sungguh-sungguh dan bersemangat malam siang, maka Allah memberitahukan padanya bahwa jikalau Tuhanmu menghendaki, tentulah beriman semua orang yang di muka bumi seluruhnya….
 Tidak ada iman kecuali dengan izin Allah dan qadha’nya, maka tidak seyogyanya bagi da’i untuk bersedih atas tidak berimannya manusia jika dia mengajak/ mendakwahi mereka dan mereka tidak beriman, karena sesungguhnya Allah Ta’ala telah menetapkan siksanya  di zaman azali dan menentukan dengannya. (أيسر التفاسير للجزائري (2/ 511))
Ayat yang isinya menghibur kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam (termasuk juga kepada da’i) itu diplintir sedemikian rupa di depan orang-orang Katolik yang tidak beriman kepada ayat Al-Qur’an  itu. Ayat menghibur diplintir ke jurusan mengecam, lalu diarahkan untuk menjelekkan Arab.
Bukankah itu suatu cara menjelekkan Arab dengan cara menjual ayat kepada orang Katolik?
(nahimunkar.com)
(Dibaca 14.129 kali, 2.031 untuk hari ini)

Komentarku: Salah satu bagian dari ciri-ciri kemunafikan adalah membenci bangsa arab. Adapun syafi'i ma'arif yang saya tahu dia terpengaruh oleh pemikiran syu'ubiyah yang bercampur dengan syiah persia, Salah satu bentuk pengkhianatan adalah mencintai syiah dan memusuhi ahlussunnah. Adapun ISIS khowarij adalah produk syiah persia dan bukan dari arab. 

Jumat, 25 Mei 2018

Khalid bin Yazid bin Mu'awiyah Ahli Kimia Pertama dalam islam

Khalid bin Yazid adalah putra dari Khalifah Yazid bin Mu'awiyah rahimahullah. Setelah kakaknya Mu'awiyah bin Yazid mengundurkan diri dari kursi kekhalifahan terjadi konflik perebutan tahta antara Abdullah bin Zubair dan Marwan bin Hakam sampai zaman Abdul malik bin Marwan. Khalid sebenarnya mendapatkan hak pewaris tahta namun karena Abdul malik mendapat banyak dukungan akhirnya Khalid pindah fokus menuntut ilmu pengetahuan dan meninggalkan pemerintahan. Dia belajar kepada rahib-rahib dibidang kimia,kedokteran dan falak. Rahib-rahib tersebut didatangkan dari Byzantium untuk mengajarkan ilmu kimia.

Sayangnya sangat sedikit sekali tulisan dalam sejarah daulah bani Umayyah yang menjelaskan secara rinci apa ilmu kimia yang dizaman tersebut dipelajari. Jasa khalid bin Yazid yang paling utama dan bermanfaat sampai sekarang adalah menterjemahkan buku-buku ilmu pengetahuan kedokteran,kimia dan falak dari bahasa yunani ke dalam bahasa arab. Sehingga mempermudah bagi murid-muridnya dalam mempelajari ilmu pengetahuan tersebut. Dialah yang menemukan ide penyulingan air laut untuk mengatasi kekurangan mata air sungai diwilayah syam yang tandus. 

Kamis, 24 Mei 2018

Mengapa Disunnahkan Membaca Surat Al-Kahfi Tiap Jum'at?

Mungkin akan ada pertanyaan dari umat islam mengapa disunnahkan membaca surat alkahfi tiap hari jum'at? Dan mengapa sunnah ini sering ditinggalkan oleh sebagian umat islam?
Jawabannya adalah yang pertama karena itu perintah dari Rasulullah Salallahu alaihi wasalam dan banyak hadits shohih yang diriwayatkan tentang fadhilah surat tersebut. Yang kedua makna dari surat alkahf mengandung pelajaran yang penting bagi kita tentang fitnah agama,fitnah harta,fitnah keluarga,fitnah ilmu,fitnah kekuasaan dan fitnah akhir zaman. Saya tulis sebagai berikut:

  1. Kisah para pemuda yang beriman kemudian dipaksa untuk kembali murtad namun mereka menolak. Akibat tekanan kaumnya yang menggunakan pemerintah untuk menekan mereka maka mereka menyelamatkan diri mereka di sebuah goa. Mereka tidur di goa tersebut selama 300 tahun lebih dan mereka setelah bangun heran karena kaumnya semua masuk islam. 
  2. Kisah 2 orang pemilik kebun yang subur dan makmur. Orang yang pertama setiap panen dia menyisihkan beberapa persen untuk diinfakkan kepada yang membutuhkan dan selalu bersyukur kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala. Namun temannya yang kedua merasa sombong dan bangga karena menganggap bahwa kebun hasil dari jerih payahnya tersebut lebih subur dan makmur dari temannya yang pertama (yg sholeh). Dia berkata" saya lebih kaya dari kamu!". " Saya punya harta dan anak yang banyak juga kebun yang lebih subur dari milikmu"! "Saya merasa bahwa nikmat ini akan terus ada (Kekal) dan saya tidak percaya bahwa hari kiamat itu ada". Namun temannya yang pertama berkata" Apakah kamu kafir terhadap Tuhanmu yang menciptakan kamu dari tanah yang kemudian berupa nutfah (sperma) kemudian menjadi manusia yang sempurna?". Aku (orang pertama) hanya menyebah Allah Subhanahu wa Ta'ala dan tidak menyekutukannya dengan apapun juga. " Mestinya kamu ketika masuk ke kebunmu berkata masya Allah la quwata illa billah!" jika kamu melihatku lebih kurang hartanya darimu." Maka akhirnya karena temannya yang kedua tetap dalam kekufuran maka orang shaleh tersebut mendoakan agar kebunnya yang subur tersebut dimusnahkan oleh Allah Subhanahu wa ta'ala. Akhirnya temannya yang kafir tersebut menyesal akibat perbuatannya yang materialis dan tidak beriman dengan hari akhir. Akibat terfitnah dengan harta dan keluarga.
  3. Dipertengahan surat alkahfi dijelaskan bahwa iblis adalah musuh orang-orang yang beriman. Maka jangan menjadikannya sebagai wali kalian. Wali bisa berbentuk bermain sihir,ilmu kebal,minta harta,menyembahnya,memuji-mujinya dan segala bentuk ketaatan lain. 
  4. Perintah untuk menuntut ilmu walaupun sudah menjadi ulama atau kyai yang alim dan terkenal. Nabi Musa alaihis salam menuntut ilmu kepada Nabi Khidir alaihi salam padahal Nabi Musa alaihi salam termasuk Rasul Ulil Azmi. Tapi itu tidak mengurangi posisi derajat Nabi Musa Alaihi Salam karena itu perintah dari Allah Subhanahu Wa Ta'ala kepadanya. Karena itu harus sabar dalam menuntut ilmu terlebih dizaman fitnah sekarang. Nabi Khidhir alaihi salam merusak sebagian perahu tersebut agar tidak dicuri oleh raja bajak laut yang hobinya mencuri perahu yang melewati wilayahnya. Nabi Khidir alaihi salam membunuh anak muda tersebut agar tidak mengajak kedua orang tuanya nanti kalau sudah dewasa kepada kekufuran. Dan Allah Subahanhu wa Ta'ala akan menggantikannya dengan anak yang lebih baik dan mengajak keduanya kepada kebaikan. Begitu juga Nabi khidir alaihi salam membangun kembali tembok yang hampir roboh tanpa memungut biaya sepeser pun. Alasannya karena rumah tersebut adalah milik 2 orang anak yatim dan karena dibawah rumah tersebut terdapat harta yang bernilai tinggi karena itu harta anak yatim wajib dilindungi agar tidak dicuri oleh perampok. Semua itu adalah iradah dari Allah Subhanahu wa Ta'ala. 
  5. Allah Subhanahu wa Ta'ala memuji Raja Dzulqarnain. Raja sholeh yang berilmu,beriman,menggunakan kekuasaan untuk membela yang haq dan menumpas kedzaliman dan kekufuran. Dia bergerak menguasai dunia dengan ilmu,kekuatan dan hikmah. Membangun bendungan yang kuat dan kokoh untuk menghalangi kaum Yajuj dan majuj yang membuat kerusakan dimuka bumi. Dzulqarnain menolak bayaran dari penduduk tersebut namun dia ikhlas melakukannya karena Allah Subhanahu wa Ta'ala yang memberinya kekuasaan dan harta yang lebih. Raja Dzulqarnain hanya butuh bantuan fisik agar dapat membuat benduangan yang kuat tersebut. Setelah bendungan tersebut selesai dia bersyukur kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala dan berkata kepada kaumnya bahwa ini rahmat dari Allah Subhanahu wa Ta'ala. Dan jika telah tiba saatnya janji Allah Subhanahu wa Ta'ala (akhir zaman) maka bendungan ini akan hancur dan janji Allah Subhanahu wa Ta'ala adalah benar kejadiannya. 

Rabu, 23 Mei 2018

Membaca kitab Maulid atau membaca kitab Siroh ?

Kitab maulid adalah kitab yang sering dibaca oleh sebagian ahlussunnah terutama kelompok sufi tiap malam jumat dan tiap tahun. Terkadang ada yang membacanya setiap hari. Berbeda dengan kitab siroh nabawi yang sangat minim sekali dibaca. Mengapa demikian? perlu diketahui bahwa didalam kitab-kitab maulid tersebut para penulisnya menulis qasidah-qasidah dan bait yang lebih fokus pada sisi kelebihan Rasulullah Salallahu alaihi wa Salam secara dzahir dan batinnya. Rasulullah Salallahu alaihi wa Salam memang adalah manusia yang sempurna dalam penciptaan jasadi,akhlaq dan mu'amalahnya. Dan kita wajib menjadikan Beliau sebagai teladan dalam kehidupan kita. Hanya saja kitab-kitab maulid tersebut keluar dari jalur salafus sholeh karena sifat ghuluw. Contohnya ada yang bilang yang gak baca maulid maka gak cinta Rasulullah Salallahu alaihi wa Salam. Padahal gak ada hubungannya. Berbeda dengan kitab siroh nabawi yang menggambarkan secara jelas bahwa Rasulullah Salallahu alaihi wa Salam manusia juga seperti kita yang ada kelebihan dan kekurangannya. Kekurangan Rasulullah Salallahu Alaihi wa Salam tertutupi oleh ke ma'shuman dari Allah Subhanahu wa Ta'ala. Rasulullah Salallahu alaihi wa Salam terkadang tidak suka pujian yang berlebihan. Juga bukan Nabi yang mengajarkan untuk bermalas-malasan. Contohnya : Seseorang yang sering mendatangi Rasulullah Salallahu alaihi Wa Salam mengemis terus sehingga Rasulullah Salallahu Alaihi wa Salam memberinya tali tampar menyuruhnya untuk bekerja. Rasulullah Salallahu alaihi wa Salam kadang berjalan bersama para sahabat, kadang bersama istri dan terkadang sendirian. Bayangkan coba kita berpikir apa yang akan kita lakukan jika kita seandainya menemui Rasulullah Salallahu alaihi wa Salam berjalan sendirian di pasar?

Kufar Quraisy ketika menerima dakwah dari Rasulullah Salallahu alaihi wa Salam mereka merasa heran. Mereka berkata kenapa Allah Subhanahu wa Ta'ala mengutus seorang Nabi yang makan di warung dan berjalan di pasar? kalau seandainya ditemani malaikat yang membantunya tentu kita akan mengikutinya. Sifat jahiliyah semacam ini ditegur dan dibantah oleh Allah Subhanahu wa Ta;ala yang berfirman bahwa tidak diutus Nabi dan rasul kecuali mereka makan diwarung dan berjalan dipasar. Artinya bahwa para nabi dan rasul tersebut manusia yang bersosialisasi. Mereka tahu karakter kaumnya masing-masing. Bukan manusia yang bertapa dan menyendiri dirumah atau gak suka bergaul dengan tetangga. Dari sini kita harus membaca juga dan wajib tahu bahwa Rasulullah Salallahu alaihi wa Salam berdakwah kepada ketua-ketua kabilah bangsa arab yang kuat agar mereka masuk islam dan menolongnya dari gangguan musyrikin quraisy. Sebagian dari ketua kabilah itu menerima dengan syarat dan sebagian menolak. Sampai akhirnya Alaus dan kazraj yang waktu itu sering konflik di madinah satu sama lain menerima dakwah Rasulullah Salallahu alaihi wa Salam ini kemudian mereka bertanya apa tugas kami? jawabannya adalah melaksanakan proyek.

Membaca kitab siroh adalah penting sekali. Banyak sekali kitab siroh nabawi yang diterjemahkan dan sudah dicetak banyak diterbitkan di toko-toko terdekat. Harus kita tahu apa itu sejarah yang sebenarnya! kita baca berulang-ulang apa makna dari sesungguhnya pada diri Rasulullah Salallahu alaihi wa Salam suri tauladan yang baik. Bagaimana mengatur politik? bagaimana siasat dakwahnya? bagaimana mu'amalahnya (transaksi dalam eokonomi)? apa tugas umat islam? apa yang sudah mereka kerjakan? semua itu ada didalam Kitab Siroh nabawi tersebut.


Membantah Mitos Bahwa Islam Masuk ke Indonesia lewat Syiah

Sejak kita disekolah SD sampai SMA tentu kita belajar sejarah dan sayangnya kebanyakan buku-buku sejarah tentang masuknya islam ke indonesia banyak mitos dan khurofatnya. Sehingga banyak sekali disusupi budaya syiah dalam manhajnya. Mengapa demikian? karena kebanyakan buku-buku sejarah indonesia yang asli dicuri belanda dan penjajah kemudian mereka menulis kembali sejarah sesuai keinginan mereka dan mengatakan bahwa syiah persialah yang pertama kali menyebarkan islam di nusantara.

Sanggahan Teori Islam Masuk Indonesia abad 13 melalui Pedagang Gujarat (Syiah Persia)

Teori Islam Masuk Indonesia abad 13 melalui pedagang Gujarat, menurut pendapat sebagian besar orang, adalah tidaklah benar. Apabila benar maka tentunya Islam yang akan berkembang kebanyakan di Indonesia adalah aliran Syi'ah karena Gujarat pada masa itu beraliran Syiah, akan tetapi kenyataan Islam di Indonesia didominasi Mazhab Syafi'i.
Sanggahan lain adalah bukti telah munculnya Islam pada masa awal dengan bukti Tarikh Nisan Fatimah binti Maimun (1082M) di Gresik.
Ahli Sejarah Barat beranggapan bahwa Islam masuk di Indonesia mulai abad 13 adalah tidak benar, HAMKAberpendapat bahwa pada tahun 625 M sebuah naskah Tiongkok mengkabarkan bahwa menemukan kelompok bangsa Arab yang telah bermukim di pantai Barat Sumatera (Barus[2]. Pada saat nanti wilayah Barus ini akan masuk ke wilayah kerajaan Srivijaya.
Pada tahun 30 Hijriyah atau 651 M semasa pemerintahan Khilafah Islam Utsman bin Affan (644-656 M), memerintahkan mengirimkan utusannya (Muawiyah bin Abu Sufyan) ke tanah Jawa yaitu ke Jepara (pada saat itu namanya Kalingga). Hasil kunjungan duta Islam ini adalah raja Jay Sima, putra Ratu Sima dari Kalingga, masuk Islam [3].
Pada tahun 718M raja Srivijaya Sri Indravarman setelah kerusuhan Kanton juga masuk Islam pada masa khalifah Umar bin Abdul Aziz (717 - 720 M) (Dinasti Umayyah).
Bukti yang paling kuat adalah istilah kapur barus dan menyen jawi. Orang-orang yaman menyebut harmish dengan sebutan luban jawi. Kemudian menyebut kapur barus denan istilah kafuro atau kafuur. Semua bangsa arab tahu apa itu kafuur karena kafur bukan produk arab namun produknya nusantara. Jadi sejak zaman arabia felix dan silk road sudah ada hubungan dagang antara dunia timur dan timur-tengah. 

Senin, 21 Mei 2018

Makna Jihad dalam Proyek Sunni

Apa itu Jihad?
Jihad (Arabجهاد‎) menurut syariat Islam adalah berjuang dengan sungguh-sungguh.[1] Jihad dilaksanakan untuk menjalankan misi utama manusia yaitu menegakkan Din (atau bisa diartikan sebagai agama) Allah atau menjaga Din tetap tegak, dengan cara-cara sesuai dengan garis perjuangan para Rasul dan Al-Quran. Jihad yang dilaksanakan Rasul adalah berdakwah agar manusia meninggalkan kemusyrikan dan kembali kepada aturan Allah, menyucikan qalbu, memberikan pengajaran kepada ummat dan mendidik manusia agar sesuai dengan tujuan penciptaan mereka yaitu menjadi khalifah Allah di bumi dengan damai dan saling mengasihi. Namun dalam berjihad, Islam melarang pemaksaan dan kekerasan, termasuk membunuh warga sipil yang tidak ikut berperang, seperti wanita, anak-anak, hingga manula.

Jihad adalah program dalam proyek sunni
Pelaksanaan jihad dalam proyek sunni dapat dirumuskan sebagai berikut:
  • Pada konteks diri pribadi, jihad berusaha membersihkan pikiran dari pengaruh-pengaruh ajaran selain Allah dengan perjuangan spiritual-ilmiyah di dalam diri, mengerjakan perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya. Membersihkan aqidah khowarij dan syiah termasuk juga pemahaman syu'ubiyah. 
  • Komunitas/masyarakat jihad berusaha agar Din pada masyarakat sekitar maupun keluarga tetap tegak dengan dakwah dan membersihkan mereka dari kemusyrikan,bid'ah,khurofat,mitos dan aqidah rusak lainnya.
  • Kedaulatan jihad berusaha menjaga eksistensi kedaulatan dari serangan luar maupun pengkhianatan dari dalam, agar ketertiban dan ketenangan beribadah pada rakyat di daulah tersebut tetap terjaga termasuk di dalamnya pelaksanaan Amar Ma'ruf Nahi Munkar. Jihad ini hanya berlaku pada negara muslim sunni. 

Konsep Persatuan Islam yang Gagal

Konsep Persatuan Islam yaitu usaha yang ingin menyatukan islam kembali menjadi satu kesatuan agar tidak berpecah-belah dan mengakibatkan konflik. Sejarah membuktikan bahwa konsep ini gagal Mengapa demikian? apa yang salah dengan konsep ini? jawabannya selama bertahun-tahun umat islam berpecah-belah disebabkan kehilangan proyek sunni yang haqiqi. Rasulullah Salallahu alaihi wa Salam menciptakan masyarakat yang bertauhid di makkah kemudian mendirikan sistem dan kekuatan daulah di madinah. Berbeda dengan sebagian umat islam di abad 20 dan 21. Persatuan yang diusung diabad ini keluar dari jalur salaf. Mempersatukan semua ormas2 dan firqoh2 termasuk syiah dan khowarij dibawah manhaj yang gak jelas.

Salah satu contohnya adalah jama'ah tabligh. Jamaah tabligh seperti yang kita tahu bahwa mereka fokus pada dakwah dan spiritual. Mengajak khuruj ke desa-desa berdakwah mengajak masuk islam dan melaksanakan syariat yang wajib dan sunnah. Namun kelemahan mereka adalah tidak punya aqidah dan manhaj yang jelas. Memang dakwah adalah wasilah untuk menyampaikan risalah islam namun bukan itu saja karena islam menuntut manusia untuk melaksanakan proyek sunni. Bukan sekedar kumpul-kumpul makan,keliling-keliling dakwah berjamaah dan dzikir bersama saja. Saya pernah duduk dengan mereka disuatu masjid salah seorang da'i berkata" islam itu satu ! gak ada syiah,sufiyah atau salafy."! Aku tentu saja tertawa dalam hati apa orang ini masih tidur dan beku pikirannya? bukankah syiah sudah menguasai 3 negara arab dan menghancurkannya? Namun jama'ah tabligh masih masa bodoh dengan proyek.

Begitu juga dengan Hizbut Tahrir yang 24 jam teriak-teriak khilafah ala minhaju nubuwah,kiamat sudah dekat, menghina pemerintah, mengajak demo membela alquds walau disitu ada syiah dan khowarij dan cara ngawur mendirikan khilafah. Ditempat lain sebagian yang mengaku-ngaku ahli zuhud sibuk dzikir sebanyak mungkin jutaan kali sampai kesurupan,mengadakan haul husain, dan berdakwah untuk taklid. Ada juga yang masih hobi main sihir,ilmu kebal,produksi jimat dan rajah kemudian menjualnya. Intinya zaman sekarang umat islam penyakitnya sedang parah dan harus diobati. Obatnya bukan persatuan tapi tajdid (pembaruan) cara memahami islam yaitu kembali kepada salafus sholeh.


Peletak dasar Kesyiahan adalah orang-orang persia dan bukan yahudi


Kebanyakan dari ulama,ustadz dan dai mengatakan bahwa asal-usul syiah adalah dari ajaran yahudi. Mereka berdalil dengan seseorang yang bernama Abdullah bin Saba Assona'ani alyahudi. Dalam beberapa riwayat memang membenarkan bahwa Abdullah bin Saba' aslinya Yahudi. Abdullah Bin saba aslinya orang Persia yg masuk agama yahudi kemudian masuk agama islam untuk merusak islam. Abdullah bin Sab' termasuk Alabna (yaitu kabilah persia yang hijrah keyaman).  Namun pada hakekatnya syiah bukan ideologi perorangan namun sekte atau organisasi yg memiliki proyek besar setelah kehancuran kisra. Almughoiroh bin Said alijli alfarisi dialah peletak dasar Imamiyah dan kekufuran dalam ajaran syiah. Bahkan Khalid bin Abdillah AlQasri memerintahkan untuk menghukum mati dia karena kekufurannya yg terus menerus dan membuat fitnah di Iraq.

Siapa saja pendiri agama syiah?
Semua pendiri agama syiah adalah orang-orang persia. Jadi yang mengatakan bahwa yahudi yang menciptakan syiah adalah mitos belaka kalau pun ini benar maka yang menggurui mereka tentu orang-orang persia semua.Saya sebutkan sebagai berikut:


  1. Abdullah bin Saba' (alabna persia)
  2. Almughoiroh bin Said Albajaly (maula)
  3. Abul khottob Alasady
  4. Hisyam bin alhakam
  5. Yunus bin Abdurrohman Alqommy
  6. Buzaigh bin Musa
  7. Umair bin bayaan
  8. Hisyam bin zawaliqi
  9. zurarah bin A'ayan
  10. muhammad bin nu'man
  11. muhammad bin nusair
  12. muhammad bin umar alkisyi
  13. muhammad bin mas'ud alayyasyi
  14. muhammad alqommy]
  15. ali bin ibrahim alqommy
  16. fashal bin husain athobarisi
  17. husain nur athobarasi
  18. abu muslim alkhurosany
  19. aba salamah alkhallal
  20. albaramikah (kabilah persia yang menjadi menteri di zaman pemerintahan abbbasiyah)
  21. Alu fadhol asarakhsi
  22. Alu Thohir
  23. Albuwaihiin 
  24. Alubaidiyyun
  25. Alqoromithoh
  26. Alalqomy
  27. dan lainnya


Nawwab Safawi Peletak Dasar Pergerakan Syiah Radikalis

Mujtaba Nawwab Safawi adalah salah seorang tokoh syiah pendiri gerakan Fidaiyu Islam. Dia lahir di Kota Teheran tahun 1924 M. Dimasa kecilnya dia sekolah di Madrasah di kota Qom kemudian ketika usia remaja pindah ke kota Abadan bersama pamannya bekerja kemudian melanjutkan sekolah di kota Najaf (kufah) Kerajaan Iraq waktu itu. Setelah beberapa tahun dia kembali ke Iran dan mendirikan ormas Fidaiyu alislam pada tahun 1956 yang bertujuan menumbangkan syah Iran, berdakwah persatuan umat islam dan menyeru untuk berhukum dengan syariat islam.

Nawwab Safawi kemudian pergi ke Mesir bertemu dengan ikhwanul muslimin dan sebagian ulama alazhar. Termasuk ihkwanul muslimin yaitu sayyid Quthub. Dia sempat mengkritik keputusan presiden Abdul Naseer yang memutuskan menangkap anggota ikhwanul muslimin dan memenjarakan mereka akibat tuduhan memberontak pemerintah.

Setelah kembalinya ke Iran dia kembali berkhutbah agar umat islam bersatu melawan rezim syah iran yang dianggap taghut. Karena pidato-pidato falsafah khowarijnya tersebut dia berkali-kali dipenjara. Setelah dibebaskan , Nawwab safawi merubah ormas fidaiyul islam menjadi gerakan pembunuhan (assasin) terhadap beberapa tokoh-tokoh penting dalam pemerintahan dan intelektual iran. Pada tahun 1955 nawwab safawi dkk gagal membunuh menteri syah yaitu Husain Ala' kemudian ditangkap dan dihukum mati bersama kawan-kawannya.

Beberapa hari sebelum hukum mati dilaksanakan , Imam khumaini dan sebagian anggota ikhwanul muslimin memohon kepada Syiah Iran agar nawwab safawi tidak dihukum mati namun usaha mereka gagal. Ini menunjukkan bahwa Nawwab Safawi adalah tokoh pendiri falsafah imamiyah khowarijiyah yang bertujuan menyatukan dunia islam dibawah bendera syiah. Lihatlah bagaimana fakta sejarah berjalan. Konsep persatuan umat islam dibawah proyek syiah membawa kehancuran bagi ahlussunnah. Karena itu kita hanya bisa bersatu dengan sunnah dan bukan syiah. Bagi yang ingin tahu kelanjutan sejarah republik syiah iran silakan membaca kitab وجاء دور المجوس


Sabtu, 19 Mei 2018

AlQuds dizaman Bani Umayyah

Al-Quds atau Baitul Maqdis atau Yerusalem adalah kota damai. Siapapun dari kita ingin berziarah kesana karena disitu kiblat petama umat islam,tempat diutusnya para Nabi dan Rasul, dan memiliki keutamaan khusus bagi umat islam. Karena itu jelas bahwa negara-negara islam juga memiliki peran dalam imarah baitul maqdis dan yang banyak memiliki jasa imarah baitul maqdis adalah bani Umayyah.

1. Dizaman khalifah Abdul Malik bin Marwan dibangun kubah Batu (dome of the rock) dan dilapisi kubahnya dengan emas. Kemudian membangun kembali masjidil Alqibli dan menggantinya dengan batu dan jir (sejenis gipsum). Karena awalnya masjid alqibli dibangun dizaman sahabat radhiallahu anhum dengan kayu. Khalifah abdul malik juga memperbaiki jalan dari syam menuju baitul maqdis agar para peziarah tidak kesulitan.

2. Dizaman Khalifah Alwalid bin Abdul malik beliau menyelesaikan pembangunan masjid alqibli kemudian membangun musholla marwani sebagai pengganti masjid alqibli agar para pekerja bisa lebih cepat menyelesaikan pembangunan masjid alqibli. Diriwayatkan juga bahwa penduduk baitul maqdis membaiat khalifah alwalid dibawah kubah assakhrah. Kemudian beliau membagi-bagikan uang perak kepada fakir miskin yang tidur dimasjidil aqsho. Khalifah Juga membangun istana pemerintahan, gedung-gedung ,dan baitul maal didepan masjidil Aqsho.


QUTAIBAH BIN MUSLIM, SANG PENAKLUK DARATAN CINA

Saat ini, jumlah umat Islam di Cina menembus lebih dari 22 juta jiwa. Meski dikekang oleh pemerintah komunis Cina, ternyata pertumbuhan umat Islam tetap menunjukkan pergerakan progresif di negeri Mao Zedong ini. Namun tahukah Anda, siapa yang membawa ajaran Islam ke wilayah ini? Berikut ini kisahnya.
Pembawa ajaran Islam di negeri Cina  adalah Qutaibah bin Muslim bin Amr bin Husein bin al-Amir, Abu al-Hafsh al-Bahili, seorang panglima besar yang terkenal dalam sejarah Islam. Ia adalah seorang panglima perang yang berhasil menaklukkan wilayah-wilayah Uni Soviet (sekarang Rusia) hingga sampai di daerah Cina. Banyak penduduk dari negeri-negeri yang ia taklukkan berbondong-bondong masuk ke dalam agama Allah ini, mereka merasakan keindahan dan cahaya Islam yang sesuai dengan nilai-nilai kemanusiaan. Qutaibah wafat karena terbunuh pada tahun 96 H, di umur 48 tahun.
Masa Kecil Qutaibah
Ayahnya adalah Muslim bin Amr sahabat dari Mush’ab bin Zubair gubernur Irak dari pihak Abdullah bin Zubair, ayahnya terbunuh bersama dengan Mush’ab pada peperangan dengan Abdul Malik bin Marwan, tahun 72 H / 692 M. Qutaibah dilahirkan di Irak pada tahun 49 H / 669 M.
Di masa kecilnya, ia mulai mempelajari ilmu fikih dan Alquran, kemudian ia juga belajar menunggang kuda dan strategi perang. Ia tumbuh bersama kuda, pedang, dan panah, ia sangat mencintai teknik-teknik menunggang kuda. Pada masa pertumbuhannya, wilayah-wilayah Irak tengah digoncang oleh pemberontakan-pemberontakan. Oleh karena itu, amir-amir di wilayah tersebut sibuk mempersiapkan jihad dan mengajak masyarakat untuk menyiapkan tenaga mereka membantu pemerintah demi tetap kokohnya Islam dan tersebarnya dakwah. Saat itulah Qutaibah muda bergabung dalam jihad di usianya yang sangat belia.
Keberanian dan keterampilan Qutaibah memang memukau banyak orang, hal itu membuatnya dilirik oleh panglima besar, Muhallab bin Abi Shafrah. Muhallab pun menyampaikan kabar tentang Qutaibah ini kepada Hajjaj bin Yusuf. Setelah itu, Qutaibah makin dikenal di kalangan kerajaan, khalifah Abdul Malik bin Marwan menunjuknya menjadi Amir di Kota Ray dan Khurasan.
Kaum muslimin mulai beranjak menaklukkan wilayah Timur, sebuah daerah yang dihuni oleh dua ras besar; orang-orang Sasaniah atau Persia dan orang-orang Turki. Dua kelompok besar ini hanya dipisahkan oleh sungai-sungai saja. Penaklukkan Persia sudah disempurnakan pada masa pemerintahan al-khulafa ar-rasyidun, adapun orang-orang Turki memiliki wilayah yang lebih luas, tersebar, dan jumlah yang lebih banyak, seperti: orang-orang Turki di wilayah Gaza, al-Qarakhta, Qawqaziyun, Bulgaria, dan Mongol.
Menaklukkan Cina
Qutaibah mulai memimpin pasukan perang pada tahun 86 H / 705 M, saat itu Hajjaj bin Yusuf ats-Tsaqafi mengangkatnya menjadi amir Khurasan atas titah khalifah.
Perjalanan menaklukkan Cina adalah perjalanan yang fenomenal dan membutuhkan waktu yang panjang dan startegi yang matang. Sebelum tiba di negeri tirai bambu ini, Qutaibah bin Muslim menaklukkan daerah-daerah strategis yang membuka jalannya untuk menuju daratan Cina. Jika diurutkan maka strategi Qutaibah dapat diklasifikasi menjadi empat tahap.
Peta Cina dan wilayah sekitarnya
Peta Cina dan wilayah sekitarnya
Tahap pertama, ia beserta pasukannya menuju daerah Thakharistan pada tahun 86 H. Saat ini, wilayah Thakharistan adalah bagian dari wilayah Afganistan dan Pakistan.
Tahap kedua, antara tahun 87-90 H, ia menguasai wilayah Bukhara dan daerah-daerah sekitarnya di wilayah Uzbekistan. Daerah ini merupakan daerah yang sangat strategis untuk memantapkan dan melindungi daerah-daerah taklukkan lainnya dari serangan musuh.
Tahap ketiga, tahapan ini berlangsung antara tahun 91-93 H. Pada masa ini, Qutaibah mengokohkan kedudukan umat Islam di wilayah Sungai Jihun dengan sibuk berdakwah dan mengajarkan Islam di wilayah tersebut. Selain itu, pada masa ini juga umat Islam berhasil menguasai Sijistan, Khawarizm, dan Samarkand di jantung Asia.
Tahapan keempat, tahap keempat ini adalah tahapan akhir dari perjalanan Qutaibah menuju Cina, berlangsung antara tahun 94-96 H. Pasukan Islam dibawah kepemimpinan Qutaibah berhasil mengusai daerah Sungai Seihan dan kota-kota di sekitarnya. Setelah itu Qutaibah memasuki wilayah Cina tepatnya di Kota Kashgar. Orang-orang Kashgar yang sebelumnya memeluk agama Zoroaster dan Budha, akhirnya berbondong-bondong masuk ke dalam Islam tanpa paksaan sedikit pun.
Ini adalah penaklukkan terjauh yang dilakukan pasukan Islam sepanjang sejarah. Tidak ada pimpinan umat Islam yang melakukan penaklukkan lebih jauh dari apa yang dilakukan Qutaibah bin Muslim.
Wafatnya Qutaibah
Setelah tiga belas tahun bertualang ke penjuru negeri, akhirnya tibalah akhir hayat Qutaibah bin Muslim. Qutaibah wafat dalam sebuah perselisihan antara umat Islam pada tahun 96 H. Ia terbunuh di tangan Waki’ bin Hasan at-Tamimi di wilayah Ferghana (sebuah daerah di Asia Tengah yang berada di wilayah Uzbekistan, Kirgistan, dan Tajikistan sekarang). Semoga Allah merahmati Qutaibah bin Muslim.
Pelajaran
Ada sebuah pelajaran menarik dari kisah penaklukkan yang dilakukan Qutaibah bin Muslim. Di tengah buruknya nama Bani Umayyah di kalangan sebagian umat Islam lantaran sistem monarki yang mereka terapkan, hadir sosok yang gemilang di antara ratusan nama lainnya dari orang-orang Bani Umayyah yakni Qutaibah bin Muslim.
Ada kelompok-kelompok tertentu yang menisbatkan diri mereka kepada Islam menuliskan buruknya sejarah perjalanan Bani Umayyah. Seolah-olah perjalanan kerajaan ini adalah masa kegelapan yang dialami umat Islam. Beredar dan maraknya tulisan-tulisan tersebut akhirnya membentuk opini dan image bahwa Daulah ini sangat jauh sekali dari ajaran Islam.
Masjid Id Kah, Kashgar, Xinjiang. Masjid ini adalah salah satu masjid terbesar di Cina dengan daya tampung 20.000 jamaah.
Masjid Id Kah, Kashgar, Xinjiang. Masjid ini adalah salah satu masjid terbesar di Cina dengan daya tampung 20.000 jamaah.
Orang-orang yang membenci syariat Islam menjadikan catatan senjarah yang penuh manipulasi ini sebagai senjata mereka untuk mengatakan, “Bagaimana mungkin syariat Islam bisa diterapkan di era modern ini, sementara di era yang dekat dengan masa khulafaur rasyidin saja syariat ini tidak bisa ditegakkan?!” Inilah yang mereka inginkan dari pengkaburan sejarah Bani Umayyah. Dan ironisnya, isu picis ini diambil oleh kelompok-kelompok Islam yang sangat vokal menyerukan berdirinya kekhilafahan Islam.
Penaklukkan yang dilakukan Qutaibah menggambarkan betapa besarnya jasa Bani Umayyah. Mereka menaklukkan wilayah Bukhara sehingga lahirlah seorang laki-laki dari kalangan masyarakat Bukhara sekaliber Imam Bukhari. Ditaklukkannya kota-kota di sekitar Sungai Jihun termasuk Naisabur, dari sini lahirlah laki-laki cemerlang bernama Muslim bin Hajjaj an-Naisaburi atau kita kenal dengan Imam Muslim, penulis Shahih Muslim, dll. Belum lagi penaklukkan Andalusia yang melahirkan ulama-ulama dan ilmuan-ilmuan Islam.
Oleh karena itu, kesalahan-kesalahan yang dilakukan seseorang atau sekelompok orang jangan sampai membuat kita tidak bersikap adil dan melupakan lautan kebaikan yang mereka lakukan.
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُونُوا قَوَّامِينَ لِلَّهِ شُهَدَاءَ بِالْقِسْطِ ۖ وَلَا يَجْرِمَنَّكُمْ شَنَآنُ قَوْمٍ عَلَىٰ أَلَّا تَعْدِلُوا ۚ اعْدِلُوا هُوَ أَقْرَبُ لِلتَّقْوَىٰ ۖ وَاتَّقُوا اللَّهَ ۚ إِنَّ اللَّهَ خَبِيرٌ بِمَا تَعْمَلُونَ
“Hai orang-orang yang beriman hendaklah kamu jadi orang-orang yang selalu menegakkan (kebenaran) karena Allah, menjadi saksi dengan adil. Dan janganlah sekali-kali kebencianmu terhadap sesuatu kaum, mendorong kamu untuk berlaku tidak adil. Berlaku adillah, karena adil itu lebih dekat kepada takwa. Dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (QS. Al-Maidah: 8)
Sumber: islamstory.com dll
Ditulis oleh Nurfitri Hadi
Artikel www.KisahMuslim.com
Komentarku: Pasukan Islam hampir akan menguasai china namun karena undangan dari raja china untuk genjatan senjata maka َQutaibah bin muslim mengutus Hubairah bin Masymaranj alkilaby dan 10 orang ahli khutbah dan fashahah ke raja china. Setelah Raja china berbicara dengan mereka dia merasa takjub dengan utusan tersebut hingga akhirnya memilih untuk membayar jizyah daripada negaranya dikuasai oleh umat islam. 

Toleransi dalam Islam

Islam telah memberikan kebebasan bagi pemeluk agama lain untuk beribadah sesuai dengan keyakinannya masing-masing dibawah naungan hukum-hukum pemerintahan islam. Ketika khalifah Umar bin Khattab radhiallahu anhu ke Baitul Maqdis (Yerusalem) rahib gereja memberikan izin bagi khalifah untuk masuk kedalam gereja dan Sholat didalam namun Khalifah menolak. Karena didalam gereja tersebut ada gambar-gambari dan patung-patung. Beliau sholat dihalaman luar gereja dan kemudian menuju masjidil aqsha dan mendirikan musholla diujung sebelah selatan yang disebut masjid Alqibli. Manhaj toleransi sesuai dengan salafus sholeh tersebut diikuti oleh umat islam.

Namun diakhir-akhir tahun ini sebagian umat islam ada yang toleransinya kebablasan. Masuk gereja,ikut natal,ikut acara-acara tahun baru atau kematian Almasih dan lainnya. Padahal dalam islam diajarkan al wala dan albara'. Namun karena pemuda-pemuda sunni dikelilingi oleh orang-orang orientalis,liberalis,syiah,komunis dan sekuleris maka banyak yang terpengaruh dengan pemahaman rusak tersebut. 

Kamis, 17 Mei 2018

MELURUSKAN SOFYAN TSAURI (Mantan Napi Teroris)


Di acara ILC tvone hari selasa, 15 Mei 2018 kemarin Sofyan Tsauri seorang mantan napi teroris membuat pengakuan bahwa selama 13 tahun ia menjadi polisi kemudian banting setir bergelut dalam dunia terorisme, dikarenakan ajaran #Takfiri yang ia baca dari kitab karya Imam Muhammad bin Abdul Wahhab yang berjudul "ad-Durar as-Saniyyah". Dan poin inilah yang ingin saya coba luruskan melalui tulisan ini agar tidak menjad fitnah yang lebih besar karena acara ILC disiarkan secara nasional.
Sekilas mengenai Imam Muhammad bin Abdul Wahhab, beliau adalah seorang ulama Saudi yang bersama Muhammad bin Saud menyatukan suku-suku di Arab Saudi menjadi satu buah dinasti bernama Emirat Diriyah melalui dakwah Tauhidnya, yang kemudian menjadi cikal bakal terbentuknya Kingdom of Saudi Arabia (KSA).
Yang menjadi ciri dari Kitab Tauhid Imam Muhammad bin Abdul Wahhab yaitu pengajaran Aqidah yang hanya mengacu pada Al Quran dan Hadits berdasarkan pemahaman dari 3 generasi Islam pertama (orang-orang terdahulu = shalafush shalih), yaitu para Sahabat, Tabi'in dan Tabi'ut Tabi'in. Dan umat yang mengikuti manhaj Salaf ini disebut Salafy.
Karena itulah umat muslim Saudi atau mereka yang mengikuti ajaran Imam Muhammad bin Abdul Wahhab ini dikenal dengan nama kelompok Salafy.
Di masa perjuangannya Imam Muhammad bin Abdul Wahhab mendapatkan banyak fitnah dari musuh-musuh dakwah sang Imam, kitab-kitabnya banyak dipalsukan yang tentu saja isinya bertentangan dengan kitab aslinya. Bahkan kitab-kitab palsu tersebut dipelajari di universitas-universitas Barat. Tentu saja agar pandangan-pandangannya tidak tersebar luas termasuk untuk melemahkan kekuatan kerajaan Saudi Arabia (motif politik).
Fitnah-fitnah seputar Imam Muhammad bin Abdul Wahhab hingga hari ini bahkan belumlah hilang, meskipun semasa hidup sang Imam sudah banyak membuat bantahan, termasuk dari para muridnya dan ulama salaf setelahnya melalui berbagai kitab yang mereka tulis.
Salah satu fitnah yang menimpa sang Imam yaitu seperti yang diungkap oleh Sofyan Tsauri bahwa Kitab "ad-Durar as-Saniyah" adalah kitab wajib para teroris dengan ajaran Takfiri-nya.
Sampai dengan hari ini, Salafy atau sebagian orang menyebutnya dengan Wahaby selalu dikait-kaitkan dengan ideologi yang dianut oleh para pelaku terorisme karena anggapan bahwa Imam Muhammad bin Abdul Wahhab mengajarkan paham Takfiri tsb, yang kemudian dampaknya Salafy/Wahaby banyak dituduh sesat oleh pengikut mazhab-mazhab yang lain. Padahal tentu saja itu tidak benar dan bantahan atas fitnah tersebut sudah banyak ditulis di berbagai kitab.
***
Saya akan menukil bantahan atas fitnah-fitnah terhadap Imam Muhammad bin Abdul Wahhab dengan mengambil sumber dari:
Kitab Tashhihul Mafahimil Khoti’ati
Karya: Syaikh DR. Shalih bin Abdul Aziz As-Sindy
(Dosen Aqidah Universitas Islam Madinah)
Diterjemahkan oleh: Nur Kholis Kurdian, Lc.
(Dosen Sekolah Tinggi Dirasat Islamiyah Imam Syafii, Jember, Jawa Timur)
Dikoreksi ulang oleh: Abdullah Zaen, Lc. & Muhammad Yasir, Lc.
***
>>> Poin Pertama: Tentang Pengkafiran
Di antara tuduhan terbesar yang tersebar adalah: bahwa Syaikh Muhammad bin Abdul Wahab beserta pengikutnya mengkafirkan kaum muslimin, dan meyakini bahwa nikah dengan mereka hukumnya tidak sah, kecuali jika menikah dengan orang yang sepaham dengannya atau orang yang hijrah kepadanya.
Beliau telah membantah tuduhan ini di berbagai bukunya, antara lain ucapannya, “Tuduhan bahwa aku telah mengkafirkan kaum muslimin adalah dusta besar yang diada-adakan orang yang memusuhiku; untuk menghalang-halangi orang dari agama ini. Maka aku katakan, “Maha suci Engkau (wahai Rabbku), ini adalah kedustaan yang besar.” (Kitab ad-Durar as-Saniyyah, I/100).
“Bermacam-macam tuduhan telah dilontarkan kepada kami, fitnah pun makin menjadi-jadi, mereka mengerahkan pasukan berkuda dan pasukan berjalan kaki dari kalangan iblis untuk menyerang kami. Dan di antara kebohongan yang mereka sebarkan, adalah tuduhan bahwa aku mengkafirkan seluruh kaum muslimin kecuali pengikutku, dan nikah dengan mereka hukumnya tidak sah. Untuk menukil tuduhan tersebut saja orang yang berakal merasa malu, apalagi untuk mempercayainya. Bagaimana mungkin orang yang berakal memiliki keyakinan seperti itu? Apakah mungkin seorang muslim meyakini keyakinan demikian?. Aku berlepas diri dari tuduhan itu. Tuduhan itu tidaklah dilontarkan melainkan dari orang yang tidak waras dan linglung. Semoga Allah ta’ala memerangi orang-orang yang bermaksud jelek.” (Kitab ad-Durar as-Saniyyah, I/80).
“Yang aku kafirkan adalah orang yang telah mengerti ajaran Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, lalu dia menghinanya, menghalangi manusia darinya, serta memusuhi penganutnya. Inilah yang aku kafirkan, dan alhamdulillah kebanyakan umat ini tidaklah demikian keadaannya.” (Kitab ad-Durar as-Saniyyah, I/73).
.
>>> Poin Kedua: Tentang Pemikiran Khawarij
Sebagaian orang menuduh Syaikh Muhammad bin Abdul Wahab berpemikiran Khawarij, yaitu mengkafirkan orang yang berbuat maksiat.
Beliau menjawab, “Aku tidak akan mengatakan tentang seorang pun dari kaum muslimin bahwa dia pasti masuk surga atau neraka, kecuali orang yang telah dipersaksikan demikian oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Aku berharap semoga orang yang baik masuk surga, dan aku mengkhawatirkan orang yang berbuat jelek akan masuk neraka. Aku tidak mengkafirkan seorang pun dari kaum muslimin, serta mengeluarkannya dari agama ini, hanya karena dia terjerumus ke suatu perbuatan dosa.” (Kitab ad-Durar as-Saniyyah, I/32).
.
>>> Poin Ketiga: Tentang Menyifati Allah Ta’ala Dengan Sifat Tubuh, Seperti Tubuhnya Makhluk
Di antara isu-isu yang tersebar di publik, bahwasanya Syaikh Muhammad bin Abdul Wahab mensifati Allah ta’ala dengan sifat tubuh, yakni menyamakan sifat-sifat Allah dengan sifat-sifat makhluk-Nya.
Beliau telah menjelaskan keyakinannya dalam masalah ini, dan kenyataannya beliau amat jauh dari keyakinan batil di atas. Beliau berkata, “Termasuk bagian dari keimanan kepada Allah ta’ala adalah: mengimani sifat-sifat-Nya yang telah disebutkan dalam Kitab dan Sunnah, tanpa mengotori keimanan tersebut dengan tahrif (merubah lafaz maupun makna) dan ta’thil (pengingkaran secara total maupun parsial). Aku meyakini bahwa tidak ada sesuatu pun yang serupa dengan Allah subhanahu wa ta’ala, dan Dialah Yang Maha Mendengar lagi Maha Melihat. Aku tidak mengingkari sifat-sifat Allah yang disebutkan di dalam al-Qur’an maupun Sunnah. Aku juga tidak menyelewengkan makna sifat-sifat tersebut, atau berupaya untuk mereka-reka keadaan serta bentuk yang hakiki dari sifat-sifat itu. Aku tidak menyerupakan sifat-sifat Allah ta’ala dengan sifat-sifat makhluk-Nya; karena tidak ada yang serupa dengan-Nya, tidak ada sekutu bagi-Nya dan Dia tidak dianalogikan dengan para makhluk-Nya.
Sesungguhnya Allah ta’ala Maha Mengetahui Dzat-Nya serta makhluk-Nya juga Maha benar firman-Nya. Allah telah berlepas diri dari keyakinan-keyakinan golongan takyif (yang berupaya untuk mereka-reka keadaan serta bentuk yang hakiki dari sifat-sifat Allah), maupun golongan tamtsil (yang menyerupakan sifat-sifat Allah dengan sifat-sifat makhluk-Nya). Juga Allah telah berlepas diri dari keyakinan-keyakinan golongan tahrif (yang merubah lafazh maupun makna sifat-sifat-Nya) maupun golongan ta’thil (yang mengingkari sifat-sifat-Nya secara total maupun parsial). Allah ta’ala berfirman,
سُبْحَانَ رَبِّكَ رَبِّ الْعِزَّةِ عَمَّا يَصِفُونَ. وَسَلامٌ عَلَى الْمُرْسَلِينَ. وَالْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ (الصافات:180-182)
“Maha suci Rabb-mu yang mempunyai keperkasaan dari apa yang mereka katakan. Dan kesejahteraan dilimpahkan atas para rasul. Dan segala puji bagi Allah Rabb sekalian alam”. (QS.Ash-Shafat: 180-182).” (Kitab ad-Durar as-Saniyyah, I/29).
“Sebagaimana telah maklum bahwa ta’thil (pengingkaran sifat-sifat Allah secara total maupun parsial) adalah lawan dari tajsim (menyifati Allah ta’ala dengan sifat jasmani seperti jasmani makhluk). Dua keyakinan ini saling bermusuhan. Dan keyakinan yang benar adalah sikap yang tengah di antara keduanya (yaitu: meyakini sifat-sifat Allah tanpa menyerupakannya dengan sifat-sifat makhluk-Nya).” (Kitab ad-Durar as-Saniyyah, III/11).
.
>>> Poin Keempat: Keyakinan Syaikh Muhammad Bin Abdul Wahab Tentang Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam
Di antara tuduhan besar yang dilontarkan ‘musuh-musuh’ dakwah Syaikh kepada beliau dalam masalah ini adalah:
1. Beliau dituduh tidak meyakini bahwa Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah penutup Para Nabi dan Rasul.
Demikianlah tuduhan yang tersebar, padahal semua kitab karangan beliau telah membuktikan dustanya tuduhan ini. Di antara perkataan beliau yang membantah tuduhan tersebut:
“Aku beriman bahwa Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah penutup Para Nabi dan Rasul. Keimanan seseorang tidak dianggap sah hingga dia beriman dengan kenabian dan kerasulannya.” (Kitab ad-Durar as-Saniyyah: I/32).
“Orang yang paling bahagia, paling besar kenikmatannya dan paling tinggi derajatnya adalah orang yang paling setia mengikuti tuntunan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dan mengamalkan ajaran beliau.” (Kitab ad-Durar as-Saniyyah: II/21).
2. Beliau dituduh tidak memenuhi hak Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam serta tidak memosisikan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam sebagaimana mestinya.
Untuk menjelaskan hakikat tuduhan ini, kami akan kutip perkataan Syaikh yang menjelaskan keyakinan beliau tentang Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam.
Beliau berkata, “Ketika Allah ta’ala berkehendak untuk menampakkan Tauhid dan menyempurnakan agama-Nya di atas muka bumi, serta meninggikan kalimat Allah dan merendahkan kalimat orang-orang kafir; maka Allah ta’ala mengutus Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam sebagai penutup para rasul dan kekasih Rabb alam semesta. Beliau senantiasa dikenal setiap masa, bahkan disebutkan pula dalam kitab Taurat Nabi Musa ‘alaihis salam dan kitab Injil Nabi Isa ‘alaihis salam. Hingga Allah ta’ala memunculkan mutiara tersebut di antara kabilah Bani Kinanah dan Bani Zahrah. Allah mengutus beliau di masa-masa terputusnya (pengiriman) rasul-rasul, lalu menunjukinya jalan yang lurus.
Sebelum beliau diutus menjadi Rasul, telah tampak pada dirinya tanda-tanda kenabian yang tidak bisa ditiru oleh siapapun yang hidup di zamannya. Allah ta’ala menumbuhkan beliau dengan sebaik-baiknya hingga menjadi orang yang paling mulia akhlaknya, paling tinggi budi pekertinya, paling tangguh kesabarannya, paling baik dengan para tetangganya, serta paling jujur tutur katanya, sehingga kaumnya menjulukinya sebagai al-amin (yang dipercaya); karena di dalam pribadinya terdapat perilaku yang baik dan sifat-sifat yang terpuji.” (Kitab ad-Durar as-Saniyyah: II/90-91).
“Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah pemimpin para pemberi syafaat, dan pemberi syafaat agung (di padang mahsyar), Nabi Adam ‘alaihis salam dan keturunannya kelak berada di bawah benderanya.” (Kitab ad-Durar as-Saniyyah: I/86).
“Rasul pertama adalah Nabi Nuh ‘alaihis salam, dan rasul yang terakhir dan yang paling utama adalah nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam.” (Kitab ad-Durar as-Saniyyah: I/143).
“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam telah menyampaikan risalah kepada umatnya dengan sempurna dan menjelaskannya dengan sebaik-baiknya. Beliau adalah penasihat terbaik bagi para hamba Allah, amat belas kasihan lagi penyayang terhadap orang-orang mukmin. Beliau telah menyampaikan risalah, menunaikan amanah, berjihad dengan sebenar-benarnya di jalan Allah ta’ala, serta beribadah kepada Allah ta’ala hingga ajalnya tiba.” (Kitab ad-Durar as-Saniyyah: II/21).
Syaikh menjelaskan bahwa sabda Rasul shallallahu ‘alaihi wa sallam: “Salah seorang dari kalian tidak dianggap beriman hingga aku lebih dia cintai daripada orang tua dan anak-anaknya serta seluruh manusia”, menunjukkan akan wajibnya mengedepankan kecintaan kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam atas kecintaan kepada diri sendiri, keluarga dan harta bendanya. (Kitab at-Tauhid: hal. 108).
3. Beliau dituduh mengingkari syafa’at Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam.
Syaikh menjawab tuduhan ini dengan berkata, “Mereka menuduh kami mengingkari syafa'at Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, Subhanallah! ini adalah kedustaan yang besar. Bahkan kami menjadikan Allah ta’ala sebagai saksi, bahwasanya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah orang yang diberi izin Allah ta’ala untuk memberikan syafa'at dan pemilik syafa'at agung (di padang mahsyar). Kami memohon kepada Allah Yang Maha Pemurah agar mengizinkan beliau untuk memberikan syafa'atnya kepada kita, dan semoga Allah ta’ala mengumpulkan kita bersamanya kelak.” (Kitab ad-Durar as-Saniyyah: I/63-64).
“Yang mengingkari adanya syafa'at adalah ahlul bid’ah dan orang yang sesat. Akan tetapi syafa’at tersebut tidak akan bisa diraih kecuali setelah kita mendapatkan izin serta ridha dari Allah ta’ala. Sebagaimana firman-Nya,
وَلا يَشْفَعُونَ إِلَّا لِمَنِ ارْتَضَى
“Dan mereka tiada memberi syafa'at melainkan kepada orang yang diridhai Allah.” (QS. Al-Anbiya’: 28)
Allah ta’ala juga berfirman.
مَنْ ذَا الَّذِي يَشْفَعُ عِنْدَهُ إِلَّا بِإِذْنِهِ
“Tiada yang dapat memberi syafa'at di sisi Allah tanpa seizin dari-Nya.” (QS. Al-Baqarah: 255)
(Kitab ad-Durar as-Saniyyah: I/31).
Kemudian beliau menjelaskan sebab timbulnya tuduhan dusta tersebut, “Tatkala kusebutkan kepada mereka apa yang difirmankan Allah ta’ala, apa yang disabdakan Rasul-Nya shallallahu ‘alaihi wa sallam, serta apa yang dijelaskan para ulama dari berbagai mazhab, tentang perintah untuk memurnikan ibadah untuk Allah ta’ala semata serta larangan untuk menyerupai kaum Yahudi dan Nasrani yang menjadikan pendeta-pendeta dan rahib-rahib sebagai tuhan selain Allah ta’ala, mereka pun berkata, “Kamu telah melecehkan para nabi, orang-orang shalih dan para wali.” (Kitab ad-Durar as-Saniyyah: II/50).
.
>>> Poin Kelima: Tentang Ahlul Bait (Keluarga Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam).
Di antara tuduhan-tuduhan yang dilontarkan kepada Syaikh: mereka mengatakan bahwa beliau membenci ahlul bait serta tidak memenuhi hak-hak mereka sebagaimana mestinya.
Jawabannya: tuduhan tersebut tidak sesuai dengan fakta; karena kenyataannya beliau mengakui kedudukan mereka dan mencintai serta menghormati mereka, bahkan beliau mengingkari orang yang benci terhadap mereka, beliau berkata, “Allah ta’ala telah mewajibkan kepada umat ini untuk memenuhi hak-hak keluarga Rasul shallallahu ‘alaihi wa sallam, maka tidak diperbolehkan bagi seorang muslim untuk mengabaikan hak-hak mereka, dengan prasangka bahwa hal itu adalah bagian dari tauhid. Keyakinan seperti itu termasuk dalam sikap ghuluw (berlebih-lebihan). Yang kami ingkari adalah model pemuliaan ahlul bait dengan cara meyakini bahwa dalam diri mereka terdapat sifat-sifat ketuhanan, juga aku mengingkari orang-orang yang menghormati oknum-oknum yang mendakwakan hal tersebut.” (Kitab Muallafat Syaikh Muhammad bin Abdul Wahab: V/284).
Siapapun yang membaca biografi beliau, niscaya dia akan mengetahui kebenaran apa yang diucapkannya. Cukuplah sebagai bukti akan kebenaran ucapan beliau; tatkala beliau menamai enam dari tujuh orang putra-putranya dengan nama-nama ahlul bait. Mereka adalah: Ali, Abdullah, Husain, Hasan, Ibrahim dan Fatimah. Ini merupakan salah satu bukti yang jelas tentang besarnya kecintaan beliau terhadap ahlul bait.
.
>>> Poin Keenam: Tentang Karamah Para Wali
Sebagian orang menyebarkan isu bahwa beliau mengingkari adanya karamah para wali.
Perkataan beliau di berbagai pembahasan dalam kitab-kitabnya membuktikan dustanya tuduhan ini. Di antara ucapan beliau, “Aku meyakini keberadaan karamah para wali.” (Kitab ad-Durar as-Saniyyah: I/32).
Sungguh mengherankan, bagaimana mungkin beliau dituduh demikian, padahal beliau adalah orang yang menyifati golongan yang mengingkari karamah para wali dengan sebutan ahlul bid’ah dan golongan sesat?! Beliau berkata, “Dan tiada yang mengingkari karamah para wali melainkan ahlul bid’ah dan golongan yang sesat.” (Kitab Muallafat Syaikh Muhammad bin Abdul Wahab: I/169).
.
>>> Poin Ketujuh: Tentang Menyelisihi Pendapat Para Ulama
Sebagian orang mengatakan Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab dalam dakwahnya telah menyelisihi para ulama, tidak menghiraukan perkataan mereka, tidak pula merujuk kepada kitab-kitab mereka. Bahkan beliau dituduh telah menciptakan ajaran baru dan membawa pemahaman madzhab yang kelima.
Sebaik-baik bantahan atas tuduhan ini adalah pengakuan beliau sendiri, “Aku adalah orang yang bertaqlid kepada Kitab dan Sunnah, serta para salafus salih. Aku juga bergantung dengan perkataan para imam madzhab yang empat; Imam Abu Hanifah al-Nu’man bin Tsabit, Imam Malik bin Anas, Imam Muhammad bin Idris asy-Syafi’i dan Imam Ahmad bin Hanbal. Semoga Allah merahmati mereka semua.” (Kitab Muallafat Syaikh Muhammad bin Abdul Wahab: V/97).
“Seandainya kalian mendapatkan fatwaku menyelisihi ijma’ para ulama, maka tunjukkan padaku.” (Kitab ad-Durar as-Saniyyah: I/53)
“Jika kalian mengira bahwa para ulama telah menyelisihi apa yang aku ajarkan, sesungguhnya di hadapan kalian ada kitab-kitab mereka, (bacalah dengan seksama dan bandingkan dengan apa yang kuajarkan).” (Kitab ad-Durar as-Saniyyah: II/58).
“Aku selalu membandingkan perkataan orang yang bermadzhab Hanafi, Maliki, Syafi’i maupun Hambali dengan perkataan ulama yang mu’tamad (terpercaya) dalam madzhab tersebut.” (Kitab ad-Durar as-Saniyyah: I/82).
“Walhasil yang aku ingkari adalah pengkultusan terhadap selain Allah ta’ala. Maka jika ajaranku bersumber dari pendapatku sendiri, atau dari buku yang tidak tepercaya, atau semata-mata dari hasil taqlidku kepada para ulama mazhabku (mazhab Hambali); maka buanglah jauh-jauh ajaranku. Namun jika ajaranku bersumber dari Kitab dan Sunnah serta Ijma’ para ulama dari berbagai mazhab; maka tidak layak bagi orang yang beriman terhadap Allah ta’ala dan hari akhir, untuk menolaknya; hanya gara-gara kebanyakan orang di zamannya, atau di negerinya menyelisihi ajaran tersebut.” (Kitab ad-Durar as-Saniyah: I/76).
.
Penutup
Di penghujung tulisan ini, kami (penulis kitab) akan mempersembahkan nasihat yang disampaikan oleh Syaikh Muhammad bin Abdul Wahab:
.
Nasehat pertama:
adalah untuk orang-orang yang memusuhi dakwah ini dan para pengikutnya, yang senantiasa berusaha untuk menghalanginya, serta melontarkan berbagai macam tuduhan batil kepadanya.
Beliau berkata, “Aku ingatkan orang-orang yang menyelisihiku: Seluruh manusia berkewajiban untuk mengikuti apa yang telah diwasiatkan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam kepada umatnya. Bukankah kitab-kitab agama ada pada kalian? Bacalah! Janganlah kalian mengambil sedikitpun dari perkataanku! Namun jika kalian mendapatkan hadits-hadits Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam di dalam kitab-kitab tersebut, maka amalkanlah! Meskipun kebanyakan manusia tidak mengamalkannya…
Jangan kalian menaatiku! Namun taatilah perintah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, yang telah disebutkan di dalam kitab-kitab kalian…
Ketahuilah bahwa tidak ada yang bisa menyelamatkan kalian melainkan hanya berpegang teguh kepada tuntunan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Hidup di dunia ini hanyalah sementara. Tidak pantas bagi orang yang berakal untuk melupakan surga dan neraka.” (Kitab ad-Durar as-Saniyyah: I/89-90).
“Aku mengajak orang-orang yang menyelisihiku untuk berpegang dengan empat perkara: Kitabullah, Sunnah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, dan ijma’ para ulama. Jika kalian tetap keras kepala, maka aku mengajak kalian untuk mubahalah (masing-masing pihak di antara orang-orang yang berbeda pendapat berdoa kepada Allah ta’ala dengan sungguh-sungguh, agar Allah ta’ala menjatuhkan laknat kepada pihak yang salah).” (Kitab ad-Durar as-Saniyyah: I/55).
.
Nasehat kedua:
adalah bagi orang yang sedang merasa bingung, tidak mengerti mana yang benar dan mana yang salah dalam perkara ini.
Syaikh berkata, “Mohonlah (petunjuk) dengan sungguh-sungguh kepada Allah ta’ala, dengan merendahkan diri kepada-Nya, terutama pada waktu-waktu yang mustajab; di antaranya pada waktu sepertiga malam yang terakhir, di akhir shalat, dan antara azan dengan iqamat.
Bacalah doa yang diajarkan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, terutama yang tertera dalam hadits shahih. Seperti doa yang senantiasa beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam baca,
اللهم رب جبرائيل وميكائيل وإسرافيل, فاطر السماوات والأرض, عالم الغيب والشهادة, أنت تحكم بين عبادك فيما كانوا فيه يختلفون, اهدني لما اختلف فيه من الحق بإذنك, إنك تهدي من تشاء إلى صراط مستقيم.
“Wahai Rabb Jibril, Mikail dan Israfil, Pencipta langit dan bumi, Maha Mengetahui yang ghaib dan yang nampak. Engkaulah yang memutuskan perselisihan di antara hamba-hamba-Mu. Dengan izin-Mu, tunjukkanlah kepadaku kebenaran yang mereka perselisihkan. Sesungguhnya Engkaulah yang menunjuki orang yang Engkau kehendaki kepada jalan yang lurus.”
Hendaknya engkau sering memanjatkan doa tersebut, kehadirat Dzat yang mengabulkan doa orang yang sedang tertimpa kesusahan. Dialah Yang menunjukkan Nabi Ibrahim ‘alaihis salam kepada kebenaran, meskipun menyelisihi seluruh manusia pada zamannya. Ucapkan pula, “Wahai Dzat yang mengajari Nabi Ibrahim, ajarilah aku.”
Dan jika kamu merasa berat (ketika akan mengamalkan kebenaran) gara-gara menyelisihi masyarakatmu, maka renungkanlah firman Allah ta’ala,
ثُمَّ جَعَلْنَاكَ عَلَى شَرِيعَةٍ مِنَ الْأَمْرِ فَاتَّبِعْهَا وَلا تَتَّبِعْ أَهْوَاءَ الَّذِينَ لا يَعْلَمُونَ. إِنَّهُمْ لَنْ يُغْنُوا عَنْكَ مِنَ اللَّهِ شَيْئاً وَإِنَّ الظَّالِمِينَ بَعْضُهُمْ أَوْلِيَاءُ بَعْضٍ وَاللَّهُ وَلِيُّ الْمُتَّقِينَ (الجاثـية: 18-19).
“Kemudian Kami jadikan kamu berada di atas suatu syariat (peraturan) dari urusan (agama) itu, maka ikutilah syariat itu dan janganlah kamu ikuti hawa nafsu orang-orang yang tidak mengetahui. Sesungguhnya mereka sama sekali tidak akan dapat melindungimu dari (siksaan) Allah. Dan sesungguhnya orang-orang dzalim itu sebagian mereka menjadi penolong bagi yang lain, dan Allah adalah pelindung orang-orang yang bertakwa.” (QS. Al-Jatsiyah: 18-19).
Juga firman Allah ta’ala,
وَإِنْ تُطِعْ أَكْثَرَ مَنْ فِي الْأَرْضِ يُضِلُّوكَ عَنْ سَبِيلِ اللَّهِ (الأنعام:116)
“Dan jika kamu menuruti kebanyakan orang-orang di muka bumi ini, niscaya mereka akan menyesatkanmu dari jalan Allah.” (QS. Al-An’am: 116)
Renungkanlah sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, “Islam pertama kali datang dianggap asing, dan (di akhir zaman) akan kembali dianggap asing.”
Juga sabda beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam, “Sesungguhnya Allah ta’ala tidak mencabut ilmu dari muka bumi ini dengan begitu saja, akan tetapi mencabutnya dengan meninggalnya para ulama. Jika tiada lagi ulama di muka bumi, maka manusia akan menjadikan orang-orang bodoh sebagai pemuka agama; sehingga mereka sendiri sesat dan menyesatkan.”
Begitu pula sabda beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam, “Ikutilah sunnahku dan sunnah Khulafaur Rasidin sesudahku (Abu Bakar ash-Shiddiq, Umar bin Khathab, Utsman bin ‘Affan dan Ali bin Abi Thalib).”
Dan sabda beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam, “Dan jauhilah hal-hal baru dalam agama (bid’ah), karena semua bid’ah dalam agama adalah sesat.” (Kitab ad-Durar as-Saniyyah: I/42-43).
“Dan jika telah jelas bagimu bahwa inilah kebenaran, yang tidak ada keraguan lagi di dalamnya, maka wajib bagimu untuk menyampaikan kebenaran itu kepada umat manusia dan mengajarkannya kepada kaum muslimin dan muslimat.
Semoga Allah ta’ala merahmati orang yang menunaikan kewajibannya, bertaubat kepada-Nya, dan mengakui kesalahannya. Ketahuilah bahwa orang yang bertaubat dari suatu kesalahan, bagaikan orang yang tidak memiliki dosa.
Semoga Allah ta’ala menunjukkan kepada kami, kalian dan seluruh saudara-saudara kita jalan yang dicintai dan diridhai-Nya. Wassalam.” (Kitab ad-Durar as-Saniyyah: II/43).
***
.
-HN- Salman Abu Aisyah

Bantahan untuk syiah yang mendewakan imam 12

Syiah adalah kompleks psikologis berkat iklan yang mereka lancarkan dapat menipu orang2 awam bahkan dari ahlussunnah sendiri. Di Sala...